Find Us On Social Media :

Mau Bore Up Motor Untuk Harian? 3 Hal Ini Wajib Diperhatikan

By Fadhliansyah, Senin, 26 November 2018 | 13:45 WIB
Tampak luar paket bore up dan stroke up di Yamaha XMAX (Farhan)


MOTOR Plus-online.com - Melakukan bore up di motor harian enggak bisa asal.

Banyak yang harus diperhitungkan, seperti ukuran piston serta blok silinder harus dipikirkan dengan matang.

Namun masih banyak saja yang menganggap sepele, padahal salah-salah mesin bisa cepat jebol alias rusak.

Nah, 3 hal ini yang wajib diperhatikan biar bore up motor enggak cepat jebol.

Dahsyat! Dimas Ekky Kembali Mengejutkan di Tes Pramusim Moto2 Jerez

Harta Karun Langka, Yamaha RX King 1996 Teronggok Rusak Penuh Debu, Netizen Sedih

1. Perhitungkan Rasio Kompresi Mesin

"Yang paling penting adalah perhitungkan rasio kompresi mesin terlebih dahulu," ujar Tommy Huang, bos Bintang Racing Team (BRT) kepada GridOto.com di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu.

Sebab rasio kompresi mesin ini berkaitan dengan bahan bakar yang digunakan.

"Misalnya jika ingin tetap pakai Pertamax (atau bensin dengan oktan 92) kompresio rasio mesin dibikin 1:11," ujar Tommy Huang.

"Sedangkan kalau mau pakai Pertalite (atau bensin dengan oktan 90) dibikin rasio kompresi 1:10,5," sahutnya lagi.

Serba Canggih, Cek Pajak Motor atau Tilang Elektronik Bisa Langsung dari Ponsel

Untuk menyesuaikan rasio kompresi mesin banyaknyang bisa dilakukan, pqling gampang dengan membentuk permukaan kepala ppiston

2. Ganti Noken As

Biasanya motor bore up punya akselerasi dan torsi yang besar di putaran mesin bawah hingga menengah.

Noken as pakai BRT dengan spek balap MP5 (Fariz/Otomotif)

Tapi, ketika memasuki putaran mesin bagian atas justru loyo alias enggak ada larinya.

Nah, itulah pentingnya penyesuaian noken as buat menujang bore up motor harian.

Jarang Terlihat di Jalan, Ternyata Sebanyak Ini Penjualan Honda PCX Hybrid Tiap Bulan

"Camshaft (Noken As) itu menyeleraskan antara akselerasi dengan top speed," ucap pria yang berkantor enggak jauh dari Sirkuit Sentul ini.

Sehingga bukaan klep menunjang debit bensin yang masuk ke ruang bakar.

3. Pantang Pakai ECU Standar

Jika kondisi ruang bakar sudah besar maka yang dibutuhkan adalah debit bensin yang besar juga.

Makanya, jika sudah bore up jangan lupa untuk ganti ECU standar.

ECU aRacer (Istimewa)

"Biar maksimal dan debit bensin yang masuk juga besar jangan lupa ganti ECU standarnya dengan yang lebih mumpuni," ujar Tommy Huang.

Terakhir Tommy Huang enggak merekomendasikan pakai manipulator seperti piggyback dan teman-temannya.

"Siapa yang tahu kalau manipulator itu bekerja maksimal? mending ganti ecu sekalian," pungkasnya.