Find Us On Social Media :

Kok Aneh? Marc Marquez Sukses 8 Kali Juara Dunia Semua Kelas, Manajer Honda Malah Bilang Dia Cuma Orang Biasa

By Galih Setiadi, Kamis, 9 April 2020 | 13:30 WIB
Alberto Puig dan Marc Marquez berdiskusi saat tes Jerez 2019. (Boxrepsol.com)

MOTOR Plus-online.com - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, malah dibilang orang biasa.

Padahal, torehan Marc Marquez di gelaran MotoGP justru bikin fanatikan MotoGP melongo.

Yup, Marc Marquez doyan koleksi juara MotoGP sejak musim 2010.

Marc Marquez sudah mencatatkan sejarah dengan menjadi juara dunia MotoGP di awal debutnya.

Baca Juga: Ternyata Bukan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo, Valentino Rossi Malah Sebut Pembalap Ini Rival Terberat di MotoGP

Baca Juga: Akhirnya Blak-blakan, Marc Marquez Akui Beruntung Balapan MotoGP 2020 Ditunda Karena Virus Corona

Kini namanya selalu diperbincangkan oleh pecinta MotoGP lantaran total koleksi gelarnya sudah berjumlah delapan di semua kelas (1 x GP 125, 1 x Moto2, 6 X MotoGP).

Artinya, koleksi gelar milik Marquez hanya selisih satu trofi dari punya Valentino Rossi.

Dari situ, Marquez ditunjuk sebagai idola baru dalam ajang MotoGP.

Meski begitu, Marc Marquez malah dibilang orang biasa.

Baca Juga: Asyik Nih! #Dirumahaja Ala Pembalap AHRT, DI Masa Pandemi Virus Corona

Penilaian itu datang dari manajer Repsol Honda, Alberto Puig.

"Dia adalah anak laki-laki normal, tetapi ketika balapan, dia menjadi seorang binatang," jelas Alberto Puig dikutip dari Tuttomotoriweb.com.

Padahal, Marc Marquez menerima perpanjangan kontrak baru bersama Honda sampai MotoGP 2024.

Kendati begitu, Alberto Puig merasa biasa dengan pendapat itu.

"Aku harus mengakui, aku tahu ini seperti jawaban yang sudah disiapkan, tetapi itu tidak benar," kata Alberto Puig.

Baca Juga: Gara-gara MotoGP Virtual Race, Marc Marquez Ngaku Sudah Gak Sabar Balapan di MotoGP Benerannya

"Marc benar-benar orang yang sangat-sangat sederhana. Dia anti-hero, dia bukan superstar, tetapi hanya laki-laki biasa yang berperilaku normal kepada orang-orang." lanjutnya.

"Dia bukan seorang bintang, tetapi ketika balapan tiba, dia menjadi sosok binatang," ucapnya menambahkan.

"Dan tentu saja ini menyederhanakan pekerjaan semua orang di sekitarnya, termasuk mekanik, manajer timnya, pelatihnya, dan bahkan Honda mendapat manfaat darinya," tutur Puig.

"Kami tahu bahwa kami bekerja dengan salah satu pembalap terbaik di dunia, jadi jelas bahwa kami juga harus memaksimalkannya," tutupnya.