Find Us On Social Media :

Bikin Tegang, Mantan Bos tim Repsol Honda Ungkap Ada Yang Aneh di Tim Sejak Ditangani Alberto Puig

By Indra Fikri, Sabtu, 2 Mei 2020 | 15:45 WIB
Livio Suppo (Repsol Honda)

MOTOR Plus-online.com - Mantan Bos tim Repsol Honda, Livio Suppo, mengungkapkan keanehan di tim tersebut sejak ditangani Alberto Puig.

Pria asal Italia bergabung dengan Ducati tahun 1999 dan memainkan peranan penting di tim pabrikan MotoGP Ducati mulai dari tahun 2003 hingga tahun 2009.

Termasuk saat kemenangan bersejarah tim Ducati bersama Casey Stoner tahun 2007, Livio Suppo menduduki jabatan Direktur proyek MotoGP Ducati.

Dia lalu bergabung ke HRC sebagai direktur Marketing dan Komunikasi di tahun 2010, dia juga merangkap sebagai ketua tim HRC mulai tahun 2013.

Baca Juga: Berani Banget, Mantan Bos Repsol Honda Bilang Yamaha Bikin Kesalahan Geser Rossi Demi Vinales

Baca Juga: Gak Cuma Jago Ngegas Motor MotoGP, Marc Dan Alex Marquez Piawai Kasih Tips Bikin Hands Sanitizer di Rumah

Salah satu peranan terpenting Livio Suppo adalah saat berhasil mengamankan Stoner dari Ducati ke Honda pada tahun 2011 di mana pembalap asal Australia itu meraih gelar juara dunia MotoGP yang kedua.

Meski sudah pensiun, tetapi dia tetap menjadi pengamat yang banyak menerima informasi.

Menurut Livio Suppo, Alberto Puig tidak bebas dari celaan dalam manajemennya.

Bahkan untuk alasan yang berbeda.

Ambil kasus Jorge Lorenzo yang mengumumkan pengunduran dirinya dari MotoGP, lalu beberapa minggu kemudian menjadi pembalap uji coba Yamaha.

Baca Juga: Meriah Abis, Begini Perayaan HUT Alex Marquez di Media Sosial, Pakai Tagar Segala

Sebuah situasi yang tidak akan terjadi di bawah tanggung jawabnya.

"Saya akan meletakkan klausul untuk menghindari itu," sebut Livio Suppo dikutip dari GPOne.

"Saya tidak tahu apakah kontrak antara Honda dan Jorge berakhir tanpa membayar fee untuk tahun 2020."

"Saya tidak tahu apakah mereka membayar sebagian atau tidak sama sekali seperti yang direncanakan semula."

"Tentu saja, aneh kalau tim seperti Honda mengizinkan ini kepada pembalap yang menyatakan ingin pensiun. Bagi saya, itu harus dihindari," beber Livio Suppo.

Baca Juga: Gak Sabar Lagi, Pembalap Debutan MotoGP Ini Rayakan HUT, MotoGP 2020 Belum Mulai Tapi Udah Gasak 2 Podium

"Jika saya berada di Honda, saya akan mencegah Lorenzo kembali sebagai penguji di Yamaha," tambah Livio Suppo.

Sebelum dia, Dani Pedrosa pergi juga untuk menjadi pembalap penguji untuk pabrikan lain, dalam hal ini KTM .

Lintasan paralel, dengan satu kesamaan, yaitu Alberto Puig.

Namun kali ini, alasannya berbeda.

Baca Juga: Asik Banget #dirumahaja, Marc Marquez Beralih Profesi Jadi Tukang Cukur Alex Marquez

"Aku bisa saja jahat, tapi aku menghindarinya. Ada seseorang yang tidak cocok dengan Dani Pedrosa di Honda, atau mungkin seseorang yang bahkan tidak menawarinya pekerjaan sebagai pembalap uji coba."

"Puig menciptakan Dani, dia benar-benar membuatnya tumbuh sebagai pembalap sesuai keinginannya. Lalu tiba-tiba Pedrosa tidak mau bekerja dengannya lagi," analisis Livio Suppo.

"Dani berprestasi sangat buruk pada tahun terakhirnya dibandingkan dengan ketika saya berada di sana. Di dalam pit, lingkungan jelas tidak lagi baik dan seorang pembalap menderita banyak hal-hal ini."

“Kontrak 4 tahun Márquez tidak normal, tetapi ia adalah pembalap yang tidak normal," tutupnya.