Find Us On Social Media :

Tuh Kan, Pengamat MotoGP Belain Valentino Rossi, Yamaha Butuh Banget Revolusi Teknis

By Indra Fikri, Selasa, 1 September 2020 | 15:15 WIB
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat membela Valentino Rossi bahwa Yamaha-lah yang membutuhkan revolusi teknis. (Paddock-GP.com)

MOTOR Plus-online.com - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, belain Valentino Rossi bahwa Yamaha yang butuh banget revolusi teknis.

Selama ini, Valentino Rossi dituduh sudah tidak 'tajam' karena usianya yang sudah tidak produktif lagi di kelas utama MotoGP.

Yamaha telah membuat revolusi dalam hal pengendara, menandatangani kontrak dengan Quartararo, Viñales dan Morbidelli."

"Tetapi itu tidak cukup, mereka sekarang membutuhkan revolusi teknis,” jelas manajer asal Liguria, Italia.

“Teknisi hebat terakhir yang mereka miliki adalah Furusawa, M1-nya adalah yang terbaik dari semuanya."

Baca Juga: Terungkap, MotoGP 2020 Lebih Seru Bukan Karena Absennya Marc Marquez, Melainkan Hal Ini

Baca Juga: Blak-blakan, Takaaki Nakagami Bantah Cal Crutchlow Yang Bilang RC213V 2020 Lebih Sulit

"Selama bertahun-tahun motor ini secara bertahap kalah dalam persaingan dan sekarang Yamaha menjadi motor terakhir di grid, tidak termasuk Aprilia," ujar Carlo Pernat.

“Ini bukan lagi masalah pembalap. Saya ingin membela Valentino dari banyak tuduhan, karena dengan M1 ini mereka tidak akan pernah memenangkan Kejuaraan Dunia di musim normal."

“Setiap kali ada masalah yang berbeda, mereka juga memiliki masalah dengan keandalan mesin, dan saya tidak akan terkejut jika beberapa pembalap start dari pit sebelum akhir musim," jelas Carlo Pernat.

Selain itu, Quartararo tampaknya telah kehilangan kilau di awal musim.

“Fabio telah merasakan tekanan di masa lalu dan sedang merasakannya sekarang."

Baca Juga: Tuh Kan, Mantan Rivalnya Saja Senang Kalau Valentino Rossi Bisa Jadi Juara Dunia MotoGP 2020

"Kami mengatakan dia salah satu pembalap anti-Marquez tetapi Fabio menunjukkan dia juga bisa dikalahkan. Saya tidak berharap dia terlalu lama pingsan,” aku Carlo Pernat.

Carlo Pernat juga mengomentari kritik terhadap komisaris yang dipimpin Freddie Spencer, dengan sejumlah pendapat berbeda.

"Ini bukan masalah politik, tapi masalah ketidakmampuan," keluh Carlo Pernat.

“Ezpeleta selalu mendengarkan para pilot dan saya pikir sesuatu akan terjadi sebelum Misano sejauh menyangkut para marshal. Freddie Spencer mempertaruhkan tempatnya," sebutnya.

Kemudian Pernat juga berbicara tentang peluang KTM untuk membidik gelar.

Baca Juga: Fans Wajib Tau, Banyak Komponen Baru Yang Dipakai Pada MotoGP Austria dan Styria 2020

“KTM itu kompetitif tetapi pembalap yang berbeda selalu menang. Untuk gelar harus selalu sama siapa yang menang."

"Yang paling terakreditasi dari semuanya adalah Pol Espargaró, tetapi dia belum pernah menang."

"Saya tidak melihat mereka dengan pembalap yang bisa memenangkan Kejuaraan Dunia," tutupnya.