Find Us On Social Media :

Selain Tilang, Berkendara dengan Lampu Motor Mati Bisa Berujung Fatal

By Nana Triana, Rabu, 23 Desember 2020 | 14:51 WIB
Berkendara dengan keadaan lampu motor mati bisa mengakibatkan kecelakaan. (Dok. Philips)

Menurut hasil riset yang dilakukan Minnesota Department of Transport AS pada 2010, motor tanpa DRL punya risiko 73 persen kecelakaan lebih tinggi ketimbang kendaraan yang menyalakan lampu di siang hari.

Lampu motor redup ganggu visibilitas

Namun, masalah tak berhenti sampai di situ banyak pengendara yang mengeluhkan lampu motor redup sehingga mengurangi visibilitas alhasil tidak nyaman saat digunakan.

Memang ada banyak sekali faktor atau penyebab lampu motor redup salah satunya pada bohlam itu sendiri.

Saat ini ada berbagai jenis bohlam yang bisa digunakan untuk sepeda motor harian, namun agar menghasilkan cahaya yang lebih terang biasanya pemilik kendaraan mengganti lampu motor kesayangannya dengan lampu jenis Halogen atau LED.

Baca Juga: Kantor Layanan SIM Libur Akhir Tahun, Bagaimana Cara Perpanjang SIM?

Lampu Halogen

Lampu halogen dapat menghasilkan cahaya lebih terang dibandingkan dengan bohlam pijar. Biasanya, halogen digunakan pada sistem lampu single reflector. Artinya, dalam satu batok lampu bisa menghasilkan cahaya kecil dan jauh (low and high beam).

Oleh sebab itu, halogen memiliki dua filamen. Lampu halogen juga memiliki bentuk lebih ergonomis dan aliran gas halogen yang ada di dalamnya menjadi dinamis. Dengan begini, output cahaya yang dihasilkan lebih fokus dan tidak menyilaukan kendaraan yang berada di lawan arah.

Keunggulan lainnya, lampu halogen diklaim memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan dengan bohlam biasa. Selain itu, saat bohlam ini mati tidak akan meninggalkan noda hitam, hal ini menunjukan jika sirkulasi gas di dalam bohlam halogen bekerja dengan baik.