Find Us On Social Media :

Jenderal Hoegeng, Diganjar Penghargaan Tokoh Safety Riding Indonesia

By Yuka Samudera, Sabtu, 23 Januari 2021 | 10:25 WIB
Jenderal Hoegeng, polisi jujur pertama yang mewajibkan penggunaan helm. (surabaya.tribunnews.com)

 

MOTOR Plus-Online.com - Jenderal Hoegeng, polisi jujur pertama yang mewajibkan penggunaan helm.

Kalau brother masih awam, salah satu tokoh yang mencetuskan pemakaian helm ketika riding adalah mantan Kapolri, Hoegeng Iman Santoso.

Dikutip dari Tabloid MOTOR Plus edisi NO. 282/V.SABTU, 24 Juli 2004 dalam artikel "Almarhum Hoegeng Iman Santoso: Polisi Jujur Pertama Wajibkan Helm", begini sejarah singkatnya.

Ternyata, beliau adalah orang pertama yang mewajibkan bikers harus pakai helm, dan pembonceng duduk sejajar dengan pengendara alias tidak miring.

Baca Juga: Jenderal Hoegeng Tak Punya Rumah, Pernah Tolak Pemberian Motor Lambretta

Baca Juga: Saat Menjabat Kapolri, Jenderal Hoegeng Sering Bersepeda Tanpa Dikawal

Sayang, keputusannya disambut protes beberapa pihak pada waktu itu.

Jenderal Hoegeng. (Kompas.com/ Ist)

Bahkan, beliau malah difitnah kerjasama dengan produsen helm untuk mencari keuntungan pribadi.

Alhasil, niat baik yang beliau cetuskan ini gagal total.

Wajib menggunakan helm ketika riding baru diterapkan sekitar 10 tahun kemudian.

Baca Juga: Mengenang Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng, Pelopor Wajib Pakai Helm

"Bukan apa-apa. Aspal lebih keras dari kepala manusia," bilangnya waktu itu.

Berkenaan dengan itu, ada sebuah kisah unik yang menyertai beliau.

Kebetulan, almarhum Hoegeng ternyata kawan dekat mantan ketua PWI Pusat, Mahbub Djunaidi, yang juga sudah almarhum.

Pak Mahbub sendiri adalah ayahanda dari bro lsfan, salah satu teman redaksi MOTOR Plus pada saat itu.

Mantal Kapolri Jenderal Hoegeng. (Intisari)

Baca Juga: Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng, Satu dari Tiga Polisi Jujur Menurut Gus Dur

"Awal 80-an, beliau pernah main ke rumah dan curhat ke papa saya," ingat bro lsf@n yang saat itu masih kecil.

"Saya (Pak Hoegeng) mewajibkan helm kok malah dibilang macem-macem. Kelak bangsa ini akan akan tahu dan sadar pentingnya helm," ujar pak Hoegeng ke ayahanda bro Isf@n.

Bicara soal pak Hoegeng, pernah ada ungkapan di kalangan masyarakat, ada 2 polisi yang tak bisa disuap, satu Pak Hoegeng Iman Santoso, satunya lagi polisi tidur.

Ungkapan ini sebenarnya sebuah gambaran, bagaimana jujur dan bersihnya pak Hoegeng.

Saking jujurnya, dia pernah menolak diberikah mobil dan rumah, waktu itu dia sudah punya mobil dinas kepolisian.

Presiden Soekarno menunjuknya untuk rangkap menjabat Dirjen Imigrasi.

Nah, Sekretariat Negara (Setneg) memberinya lagi mobil dinas imigrasi, namun ditolak.

Alasannya, mobil dinas kepolisiannya masih ada, begitu juga ketika menjabat Menteri luran Negara, dia menolak rumah dinas di Jalan Protokol.

Istri dan cucu Jenderal Hoegeng foto bersama anggota dan Ketua AISI di acara MOTORPlus Award 2008. (Dok MOTOR Plus)

Baca Juga: Anak Kapolri Mau Balapan Jadi Sales Spare Part di Asam Reges Jakarta

Alasannya, rumahnya di Jalan Prof. Moh. Yamin, Jakarta Pusat sudah cukup.

Namun demikian karena gagasannya, Jenderal Hoegeng layak mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Safety Riding Indonesia.

Penghargaan diberikan CEO Kompas Gramedia, Agung Adiprasetyo yang menyerahkan langsung Lifetime Achievement MOTOR Plus Award 2008 untuk Jenderal Hoegeng.

Penghargaan diterima langsung istri Jenderal Hoegeng, Meriyati Roeslani.

Tahun 2008 CEO Kompas Gramedia, Agung Adiprasetyo menyerahkan langsung Lifetime Achievement MOTOR Plus Award 2008 untuk Jenderal Hoegeng. Penghargaan diterima langsung istri Jenderal Hoegeng, Meriyati Roeslani. (Dok. MOTOR Plus)

Selayaknya, kita harus berterima kasih ke pak Hoegeng, brother.

Kalau bukan karena ide beliau, mungkin penggunaan helm hingga sekarang masih belum dilihat penting.

Tetap safety riding ya brother!

 

Artikel ini telah dimuat di tabloid cetak MOTOR Plus edisi NO. 282/V.SABTU, 24 Juli 2004 berjudul "Almarhum Hoegeng Iman Santoso: Polisi Jujur Pertama Wajibkan Helm"