Find Us On Social Media :

Jarang Kelihatan, Kawasaki W250 Rupanya Sport 250 Cc Nyaman Banget

By Reyhan Firdaus, Senin, 31 Mei 2021 | 13:50 WIB
Kawasaki W250 punya tongkrongan retro klasik (Agus Salim)

MOTOR Plus-online.com - Jarang kelihatan, Kawasaki W250 rupanya sport 250 cc nyaman banget.

Motor Kawasaki W250, bisa dibilang jarang terlihat di jalan karena populasinya memang tidak banyak.

Padahal Kawasaki W250 berada di segmen sport retro, yang memang lagi booming beberapa tahun terakhir.

Makanya bikin Motorplus-online penasaran, seperti apa rasanya riding harian naik Kawasaki W250.

Baca Juga: Daftar Harga Motor Sport Naked 250 cc di Indonesia, Benarkah Langka?

Baca Juga: Selain Ninja 250, Kawasaki W175 2021 Dapat Warna Baru, Segini Harganya

Kawasaki W250 punya 2 varian yaitu Standard dan Special Edition (Kawasaki Indonesia)

Didatangkan CBU dari Jepang, Kawasaki W250 merupakan pengganti Estrella 250 yang dijual di Indonesia tahun 2014.

Di tahun 2017, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) merilis W250 untuk menemani W-Series lain seperti W175 dan W800.

Mirip dengan Kawasaki Estrella 250, W250 punya 2 varian yaitu Standard dan Special Edition (SE).

Baca Juga: Ridwan Kamil Kasih Kado Kawasaki W175 Buat Istri, Cuma Buat Sendirian

1. Desain klasik khas motor sport 60an

Beda dengan sport 250 cc Kawasaki lain seperti Ninja 250 yang futuristis, W250 malah pilih desain masa lampau.

Terlihat dari bodi ringkas, lampu dan tangki bulat, serta jok panjang, khas Kawasaki W-series yang ada sejak tahun 1965.

Desain klasik begini memang tidak lekang dimakan zaman, dan masih banyak penggemarnya.

Desain Kawasaki W250 SE terinspirasi motor sport era 1960an (Reyhan Firdaus / Motorplus-online)

Proporsi Kawasaki W250 sendiri tidak kedodoran, dengan dimensi 2.075 x 755 x 1.055 mm (P x L x T).

Tangkinya berkapasitas 13 liter, dan ada emblem W-Series serta grafis emas metalik.

Setangnya model bullhorn yang cukup lebar, dan joknya pakai lapisan kulit yang klasik.

Baca Juga: Makin Elegan, Kawasaki W175 Cafe Dapat Penyegaran 3 Warna Baru, Segini Banderolnya

2. Mesin sederhana namun responsif

Desain khas sport era 60an, mesin Kawasaki W250 juga tidak begitu canggih namun sudah injeksi elektronik.

Konfigurasinya single silinder 250 cc SOHC 2-klep pendingin udara, dengan bore x stroke 66.0 x 73.0 mm.

Tenaga maksimumnya 17,5 dk / 7.500 rpm dan torsi 18 Nm / 5.500 rpm, jelas kalah dibanding sport 250 cc seperti Kawasaki Ninja 250.

Mesin Kawasaki W250 punya desain klasik namun sudah injeksi (Reyhan Firdaus / Motorplus-online)

Biar tidak istimewa, karakter mesin overstroke Kawasaki W250 enak buat harian karena responsif.

Transmisi manual 5-percepatannya juga 4 gigi di awal lumayan rapat, membantu untuk menyalip atau menanjak.

Knalpotnya juga model pea-shooter dengan suara halus, karena ada sekat untuk mengurangi emisi gas buang.

Baca Juga: Hanya Modal Rp 1,7 Jutaan, Kawasaki W175 Siap Diajak Ngeblar!

3. Fitur minim mirip motor lawas

Selain mesin, fitur dan teknologi Kawasaki W250 juga bisa dibilang sederhana.

Misalnya panel instrumen berisi speedometer dan takometer, namun ada panel digital di tengah.

Isinya ada odometer dan tripmeter digital, tidak ada indikator bensin atau fuelmeter.

Area panel instrumen Kawasaki W250 sederhana khas motor lawas (Reyhan Firdaus / Motorplus-online)

Di holder setang ada engine stop, hazard serta passing beam sistem geser di knop lampu jauh.

Yang unik, ada keran bensin seperti motor karburator, mungkin biar nuansa motor klasiknya kuat.

Lumayan membantu sih, jadi saat bensin di tangki mulai habis, tinggal pindah knop keran bensin ke posisi rest untuk cadangan bensin.

Baca Juga: Makin Ganteng dan Lebih Lengkap,Segini Biaya Pasang Spidometer Digital Aftermarket di Kawasaki W175

4. Handling enteng dan santai

Ini dia poin keistimewaan Kawasaki W250, karena nyaman banget dengan posisi riding santai serta agak tegap.

Tinggi joknya cuma 735 mm, kaki rider tinggi 165 cm bisa menapak sempurna bahkan agak menekuk.

Wheelbase motornya sendiri 1.400 mm dengan bobot kotor 226 kg, enteng banget buat bermanuver.

Handling Kawasaki W250 nyaman buat harian atau turing (Agus Salim)

Karakter suspensinya juga empuk, baik suspensi teleskopik 30 mm depan dan sokbreker belakang yang ada 5 setelan.

Redaman juga dibantu pelek jari-jari depan 18 inci dan belakang 17 inci, dibalut ban Bridgestone Accolade 90/90-18M/C 51P depan dan belakang 110/90-17M/C 60P.

Remnya lumayan pakem, depannya cakram 300 mm dijepit kaliper Tokico seperti moge Kawasaki ER6, dan belakang tromol 160 mm, gede juga ya.

Baca Juga: Nostalgia Kawasaki Edge Manual Tech, Bebek Balap Penguasa Asia

5. Bukan buat kebut-kebutan

Dengan karakter handling dan mesinnya, Kawasaki W250 sebenarnya bukan buat kebut-kebutan.

Akselerasinya memang responsif, tapi kalau diadu sport 250 cc lain sih mundur deh bro.

Untuk meraih kecepatan 100 km/jam agak lama, top speed-nya juga hanya 125 km/jam.

Karakter mesin Kawasaki W250 kalem sehingga cocok untuk santai (Reyhan Firdaus / Motorplus-online)

Yah, sesuai konsepnya yang motor retro, enaknya naik Kawasaki W250 untuk riding santai.

Joknya juga empuk, bikin riding lama tetap nyaman, enak deh buat sunmori misalnya.

Buat riding harian di perkotaan juga oke, karena ergonomi riding positionnya masih mendukung untuk selap-selip.

Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-10R Bekas Jonathan Rea Dilelang, Buka Harga Segini

6. Bukan untuk kaum mendang-mending

Dibanderol mulai Rp 74,9 juta OTR Jakarta, harga W250 lumayan tinggi dibanding Kawasaki Ninja 250 misalnya.

Fiturnya sederhana, performa mesinnya standar banget, konsumsi BBM-nya juga mirip sport 250 cc lain yaitu 28 km/liter (Data Kawasaki Estrella 250 Otomotif, metode full to full full).

PT KMI memang mengincar pasar penyuka motor retro, yang doyan tampilan lawas namun reliable dan nyaman buat riding harian.

Kawasaki W250 cocok buat turing santai (Reyhan Firdaus / Motorplus-online)

Riding position nyaman buat turing, dan kompresi mesinnya rendah yaitu 9.0:1, aman deh isi BBM RON 90 seperti Pertalite.

Desainnya juga abadi, dan menarik buat dimodifikasi part PnP atau custom potong rangka sekalian.

Populasinya yang jarang juga bikin pusat perhatian, dan statusnya CBU Jepang juga punya kebanggaan tersendiri.

Buat riding sunmori bareng moge-moge juga masih pede nih, misalnya saat Motorplus-online ikut Distinguished Gentleman’s Ride (DGR) 2021 yang brother bisa simak videonya DI SINI.