Find Us On Social Media :

Bayaran Pawang Hujan dengan Marshal Sirkuit Mandalika Seperti Langit dan Bumi

By Ahmad Ridho, Rabu, 23 Maret 2022 | 09:22 WIB
Bayaran pawang hujan dengan marshal Sirkuit Mandalika seperti langit dan bumi, lebih besar siapa? (Otorace.id/DAB)

MOTOR Plus-online.com - Bayaran marshal dengan pawang hujan Sirkuit Mandalika seperti langit dan bumi.

Balap MotoGP Mandalika telah selesai digelar dan berjalan lancar pada Minggu (20/3/2022) kemarin.

Miguel Oliviera berhasil mencatatkan namanya sebagai juara di MotoGP Mandalika.

Fabio Quartararo juara dua dan posisi ketiga diraih pembalap Pramac Racing, Johann Zarco.

Balap MotoGP Mandalika sendiri sempat diguyur hujan, dan pawang hujan akhirnya jadi pembicaran.

Sosok pawang hujan Sirkuit Mandalika bernama Raden Rara Istiati Wulandari sukses menghentikan hujan dan balap MotoGP akhirnya dimulai walaupun sempat tertunda.

Selain pawang hujan yang mendapat respon positif, marshal juga mendapat sanjungan dari Race Director MotoGP, Mike Webb.

Marshal bergerak cepat memadamkan kobaran api dari motor Alex Rins yang terbakar saat latihan bebas.

Baca Juga: Pawang Hujan Keliling Sirkuit Mandalika Hentikan Hujan, Padahal 3 Ton Garam Sudah Ditabur

Baca Juga: Terungkap, Bukan Karena Rara Stop Hujan di MotoGP Mandalika 2022, Tapi Modif Cuaca oleh TNI AU

Seketika api yang membakar motor pembalap tim Suzuki Ecstar ini padam.

Pujian dua sosok yang bekerja keras di Sirkuit Mandalika, marshal dan pawang hujan.

Lalu berapa bayaran marshal dan pawang hujan, lebih besar mana?

Marshal mendapat bayaran segini dibandingkan pawang hujan (Wartakota)

Ternyata kalau dihitung, gaji marshal dengan pawang hujan seperti langit dan bumi.

Gaji atau bayaran marshal ternyata enggak besar, mereka dibayar hanya pada saat ada gelaran balap seperti MotoGP Mandalika.

ikutip dari Autosport.com, marshal adalah sukarelawan atau pekerja lepas dan tidak digaji bulanan.

Hal ini karena event balap di sirkuit tidak setiap waktu diadakan.

Karena itu, seorang marshal hanya dibayar tiap event dilaksanakan.

Baca Juga: Motor Alex Rins Terbakar, Marshal Sirkuit Mandalika Dipuji Race Director MotoGP

Bayaran marshal bisa beraneka wujud, seperti voucher, token, makanan, atau bahkan sejumlah uang.

Marshal lokal mendapat bayaran Rp 100 ribu per harinya belum termasuk akomodasi dan konsumsi selama bertugas di Sirkuit Mandalika.

Sementara marshal asal Malaysia mendapat bayaran Rp 270 ribu per hari atau 80 Ringgit Malaysia, belum termasuk akomodasi dan konsumsi.

Marshal sendiri bertugas memperlancar jalannya balapan dengan mengibarkan bendera tanda bahaya atau kondisi aman.

Selain itu marshal sigap membantu pembalap yang kecelakaan atau crash dan membersihkan sisa-sisa kecelakaan di lintasan sirkuit.

Sementara itu bayaran yang diterima pawang hujan Sirkuit Mandalika cukup besar kalau dibandingkan marshal.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/3/2022), untuk menjadi pawang hujan, Rara mengaku dibayar dengan sistem kontrak.

Bayarannya sekitar Rp 5 juta dalam setiap kegiatan.

Baca Juga: Dapat Bantuan Dari Sirkuit Sepang, Berapa Gaji Marshal di Sirkuit Mandalika?

Jika misi yang diberikan gagal, maka ia akan dibayar separuh atau 50 persen saja.

Begitu juga saat ia bertugas di MotoGP Mandalika ini, Rara yang sudah menjadi pawang hujan sejak usia 9 tahun ini mendapat upah Rp 5 juta per harinya.

“Saya dibayar Rp 5 juta sehari,” kata Rara, dilansir dari Kompas TV, Minggu (20/3/2021). Untuk MotoGP Mandalika ini, Rara bekerja atau dikontrak selama 21 hari, terhitung sejak 1 Maret 2021.

Berarti tinggal dikalikan saja, maka perkiraan Rara mendapat bayaran 21 hari×Rp 5 juta, yakni sekitar Rp 105 juta.

Kendati bayarannya cukup besar, Rara mengaku untuk bayaran yang didapatkan, pekerjaan yang diemban juga tidak mudah.

“Ya kerjanya ya lek-lekan (tidak tidur) siang malam,” ujarnya.

Terkait pekerjaannya, Rara mengaku tak hanya ditugasi untuk memindahkan lokasi hujan, tapi juga untuk menurunkan hujan.

Ini semua tergantung dari kebutuhan kegiatan.

“Karena memang programnya aspal tidak boleh terlalu panas. Kan agar agregat (aspalnya) tidak mengelupas, kita harus di bawah 50 derajat Celsius. Waktu pagi itu diminta untuk cerah ceria, sedikit gerimis,” urainya.

Pada 9-11 Maret 2022 lalu, Rara juga diminta untuk menurunkan gerimis di area sirkuit.

Hal ini untuk mendinginkan suhu aspal yang belum lama diaspal.

Sebelum gelaran utama MotoGP Indonesia, Minggu (20/3/2022), Rara juga sudah terlibat dalam gelaran pramusim MotoGP selama 3 hari bulan Februari lalu.

Tapi di gelaran balap MotoGP Mandalika, peran pawang hujan dan marshal sama-sama penting.

Mereka jadi bagian suksesnya gelaran balap MotoGP di Indonesia tahun ini.