Find Us On Social Media :

Wow Harga Bensin Pertalite Enggak Naik Tahun Ini, Ini Kata Sri Mulyani Tentang Pertamina

By Galih Setiadi, Sabtu, 21 Mei 2022 | 07:50 WIB
Foto ilustrasi. Harga bensin Pertalite bertahan tahun ini, Sri Mulyani bilang begini tentang keadaan Pertamina. (Kompas.com)

MOTOR Plus-online.com - Sah, harga bensin Pertalite bertahan alias tidak naik tahun ini, ini fakta mengejutkan tentang Pertamina disampaikan Sri Mulyani.

Yup, harga BBM alias harga bensin Pertalite dipastikan tidak naik pada tahun 2022.

Setelah meluasnya rumor yang beredar harga bensin Pertalite naik pada tahun ini.

Dengan begitu, harga BBM RON 90 Pertamina tersebut bertahan di angka Rp 7.650 per liter untuk area Jakarta.

Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan fakta mengejutkan seputar Pertamina.

Ternyata, PT Pertamina (Persero) harus menanggung arus kas negatif sekitar 12,98 miliar dollar AS atau Rp 190,8 triliun (kurs Rp 14.700) hingga akhir tahun.

Defisit arus kas itu terjadi karena tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan bila tidak ada tambahan kompensasi dari pemerintah.

"Pertamina tadi kita lihat, arus kas defisit estimasi (hingga akhir tahun 2022) mencapai 12,98 billion dollar AS," ucapnya dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Terkini Harga Bensin Pertalite dan Pertamax Setelah Harga BBM Shell Naik Kembali Lonjakannya Lumayan

Keputusan menahan harga Pertalite di tengah lonjakan harga minyak mentah (Indonesian Crude Price/ICP) membuat perusahaan pelat merah itu harus menanggung selisih antara harga jual eceran (HJE) dengan harga keekonomian.

Adapun HJE sebesar Rp 7.650 per liter, sementara harga keekonomian Rp 12.556 per liter dengan asumsi harga minyak mentah di kisaran 100 dollar AS per barrel.

"Maka tidak heran arus kas operasional Pertamina semenjak Januari constantly negatif, karena Pertamina harus menanggung perbedaan (antara Harga Jual Eceran dengan harga keekonomian)," ucap Sri Mulyani.

Menurutnya, harga minyak mentah sudah mencapai 102,5 dollar AS per barrel dari asumsi awal 63 dollar AS per barrel.

Tingginya harga minyak membuat defisit kas Pertamina hingga Maret 2022 sudah negatif 2,44 miliar dollar AS atau Rp 35,28 triliun (kurs Rp 14.700).

Rasio keuangan yang memburuk ini dapat menurunkan credit rating Pertamina dan berdampak pada credit rating pemerintah.

"Kalau harus impor bahan bakar maka dia juga bayar dalam bentuk dollar AS. Ini yang menyebabkan kondisi keuangan Pertamina menurun," tandas Ani.

Untuk melihat harga bensin Pertalite di seluruh Indonesia, brother bisa cek di LINK INI.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahan Harga Pertalite, Kas Pertamina Bisa Tekor Rp 190 Triliun"