Find Us On Social Media :

Tolak Kenaikan Harga Pertalite, Mahasiwa Demo Sambil Panjat Truk Pertamina

By Aditya Prathama, Kamis, 8 September 2022 | 15:15 WIB
Aksi BEM se-Pamekasan berunjuk rasa menolak kebaikan harga Pertalite dengan membajak truk tanki BBM Pertamina (KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN)

Motor Plus-online.com - Menolak kenaikan harga Pertalite jadi Rp 10.000, mahasiwa demo sambil memanjat truk BBM Pertamina.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kenaikan harga BBM.

Perubahan harga tersebut berlaku sejak, sejak Sabtu (3/9/2022).

Adapun BBM yang mendapat penyesuaian harga yakni, Pertalite, Solar dan Pertamax.

Harga Pertalite Rp 10.000 per liter dari semula Rp 7.650.

kemudian harga Solar Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 5.150.

Terakhir harga Pertamax Rp 14.500 per liter dari yang semula Rp 12.500.

Tentunya kebijakan ini mendapat banyak tentangan dari elemen masyarakat, termasuk mahasiswa.

Baca Juga: Polisi Turun Tangan Kasih Tahu Kendaraan yang Dilarang Isi Pertalite Ketahui Agar Anda Tak Ditolak SPBU

Dikutip dari Kompas.com, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pamekasan, Jawa Timur, berunjuk rasa di jalan raya Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Kamis (8/9/2022).

Aksi tersebut sebagai tindak lanjut atas serangkaian aksi penolakan kenaikan harga Pertalite dan 2 jenis BBM lainnya.

Dalam aksi ini, mahasiswa membajak truk tangki berisi BBM yang hendak dikirim ke salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pamekasan.

Awalnya, tangki itu diadang oleh mahasiswa yang sedang menggelar aksi.

Setelah itu, tangki tersebut dilarang melanjutkan perjalanannya. Beberapa mahasiswa naik ke atas tangki sambil berorasi.

Aksi ini menuai perhatian pengendara yang melintas dan menyebabkan kemacetan kendaraan hingga 200 meter.

Polisi baru datang ke lokasi aksi 30 menit kemudian setelah aksi dimulai.

Koordinator Aliansi BEM se-Pamekasan, Syaiful Bahri dalam orasinya mengatakan, sudah ribuan aspirasi disampaikan mahasiswa di seluruh Indonesia terkait penolakan terhadap kenaikan harga Pertalite dan 2 jenis BBM lainnya.

Baca Juga: Ramai Video Ojol Protes Enggak Boleh Isi Pertalite 2 Kali Sehari, Pertamina Bilang Begini

Namun, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut atas aksi dan penyampaian aspirasi dari mahasiswa tersebut.

Bahkan, para wakil rakyat di gedung DPR RI bernyanyi merayakan hari ulang tahun Ketua DPR Puan Maharani saat aksi penolakan kenaikan harga harga Pertalite dan 2 jenis BBM lainnya.

"Pemerintah dan DPR semuanya tidak mendengar. Tak ada respons dari mereka bagaimana BBM subsidi tindak dinaikkan," kata Syaiful Bahri.

Mantan Presiden BEM Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura ini menambahkan, aksi pembajakan tangki milik Pertamina ini dilakukan agar masyarakat di Madura memahami bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sangat menindas.

"Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. Makanya penting kami suarakan agar rakyat tahu kondisi negaranya hari ini," ungkapnya.

Syaiful mengungkapkan, pemerintah seharusnya tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebab, Indonesia adalah negara yang kaya dengan minyak.

Seharusnya, kata Syaiful, pemerintah membenahi tata kelola minyak yang ada di dalam negeri. Terutama, minyak yang dikelola oleh negara melalui BUMN.

"Mafia minyak dan gas itu yang harus dibenahi, bukan menaikkan harga," jelasnya.

Baca Juga: Begini Reaksi Anggota Komisi XI DPR Atas Kenaikan Harga Pertalite Jadi Rp 10 Ribu Per Liter

Kepala Kepolisian Resor Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Roqib Triyanto berterima kasih kepada mahasiswa yang sudah berunjuk rasa dengan damai. Ia berpesan, dalam penyampaian aspirasi di depan umum agar tidak merugikan orang lain.

"Silakan berdemo tapi jangan mengganggu orang lain dan ketertiban umum. Terima kasih mahasiswa demo hari ini tertib," kata Roqib.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Pamekasan, Mahasiswa Bajak Truk Tangki Pertamina"