Find Us On Social Media :

Motor Listrik Rakata Laku Segini di IIMS 2023, Harga Termurah Mulai Rp 17 Juta

By Galih Setiadi, Sabtu, 25 Februari 2023 | 14:10 WIB
Ikut IIMS 2023, motor listrik Rakata laku terjual segini bro. (MOTOR Plus-online.com/Galih)

MOTOR Plus-online.com - Gokil, motor listrik Rakata laku segini banyak di IIMS 2023, dijual dengan harga mulai Rp 17 jutaan.

Pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023 jadi saluran penjualan beragam motor baru.

Termasuk motor listrik yang dijual PT. Artas Rakata Indonesia atau Rakata Motorcycle.

Ada beberapa tipe motor listrik Rakata yang dijual di pameran yang berlangsung sampai 26 Februari 2023 itu.

Mulai dari Rakata S9, yang terbagi dalam dua tipe berdasarkan jenis baterai yang dipakai, yaitu SLA dan Lithium.

Kemudian, ada Rakata X5 yang memiliki spesifikasi baterai Lithium 60V20Ah, jarak tempuhnya 60-70 km.

Lalu, sebuah motor ramah lingkungan yang memiliki desain layaknya skutik bongsor, yaitu Rakata NX3 dengan baterai 72V26Ah memiliki jarak tempuh 65-70 km.

Tampilan motor listrik Rakata S9 (Rakata Motorcycle)

Dan motor bertenaga listrik dengan desain sporty, yaitu Rakata NX8 memakai baterai 72V50Ah dengan jarak tempuh 100 km.

Baca Juga: SPKLU Khusus Motor Listrik Masih Terbatas, AISMOLI Bikin Terobosan

Pada Rakata S9, harga untuk tipe baterai SLA dan Lithium masing-masing dipatok Rp 17.000.000 dan Rp 20.500.000

Kemudian, Rakata X5 dijual dengan harga Rp 22.100.000 On The Road (OTR) Jakarta.

Tampilan motor listrik Rakata X5 (Rizky/otomotifnet.com)

Memiliki top speed hingga 75 km/jam, motor listrik Rakata NX3 dibanderol Rp 41.100.000.

Dan untuk Rakata NX8 dengan top speed bisa mencapai 80 km/jam, harganya Rp 54.750.000.

Pada IIMS 2023, rupanya motor listrik Rakata telah terjual sebanyak puluhan unit.

"Kurang lebih 20 (unit) yang sudah terjual di IIMS. Itu (penjualan) jumlah total, jadi mulai dari Rakata S9 sampai NX8 yang terjual segitu," kata Ben, sales Rakata di IIMS 2023, Jumat (24/2/2023).

Menurutnya, pembeli motor listrik Rakata berasal dari latar belakang dan jenis pembelian yang beragam.

"Kalau pembelian cash dan kredit, sama banyaknya. Dan pembelinya juga enggak cuma B2C, tapi ada B2B juga. Mungkin jumlahnya enggak sebanyak yang B2C," ungkapnya.