Find Us On Social Media :

Berat Badan Pemotor Sultan Rifat Merosot Jadi 46 Kg Setelah Kecelakaan, Ini Fakta Lainnya

By Galih Setiadi, Minggu, 6 Agustus 2023 | 11:20 WIB
Selain berat badan anjlok, ini fakta lain tentang kondisi pemotor Sultan Rifat usai kecelakaan. (Kolase Tribunnews.com)

MOTOR Plus-online.com - Ini fakta lain dari kecelakaan yang dialami pemotor Sultan Rifat, enggak cuma penurunan berat badan yang cukup drastis.

Mahasiswa Universitas Brawijaya, Sultan Rifat Alfatih mengalami kecelakaan pada 5 Januari 2023.

Kecelakaan yang dialami pengendara motor alias pemotor itu berada di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.

Dikabarkan Sultan mengalami penurunan berat badan setelah kecelakaan, dari 68 kg menjadi 46 kg.

Selain itu, Sultan juga harus memakai alat bantu pernapasan lantaran ada luka di lehernya.

Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto bilang Sultan menggunakan alat bantu pernapasan kanul trakeostomi.

"Ananda tidak bisa bernapas lewat hidung, tapi kita buka di sini (leher). Di rumah sakit sebelumnya dikasih kanul, saluran begitulah untuk bernafas," ungkap Hariyanto dilansir dari TribunJakarta.com.

Selain itu, Sultan juga harus menggunakan alat bantu medis untuk mengonsumsi makanan.

Baca Juga: Keluarga Pemotor Sultan Rifat Dibilang Minta Rp 10 Miliar dan Pengobatan di Paris, Auto Bantah

Pada tahap awal perawatan, tim medis gabungan berupaya memulihkan kondisi umum dan bobot tubuh yang merosot drastis dengan melibatkan ahli gizi.

Adapun tim medis gabungan itu dari RS Polri Kramat Jati, RS Fatmawati, dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Kita melihat jalan nafasnya dan jalan makanan seperti apa. Apakah perlu dioperasi atau hanya dikembangkan. Namanya endoskopi, nanti harus pemeriksaan itu," tuturnya.

Soal berapa lama Sultan harus menjalani rawat inap hingga kondisinya pulih, Hariyanto mengatakan bergantung pada perkembangan perawatan.

Dia memastikan tim medis gabungan yang beranggotakan sebanyak 45 orang akan memberikan penanganan medis maksimal agar Sultan dapat pulih, dan beraktivitas sediakala.

Dokter yang terlibat di antaranya spesialis THT, bedah digestif, bedah, penyakit dalam, penyakit dalam konsultan gastro hepatologi, anestesi, anestesi konsultan intensive care, ahli, dan fisioterapis.

"Kita nilai, asesmen, hasil pemeriksaan seperti apa itulah yang menentukan seperti apa nantinya. Kita enggak bisa memperkirakan saat ini. Tapi nanti sambil berjalan kita update" tuturnya.


Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Tim Dokter Upayakan Pemulihan Saluran Napas dan Pencernaan Sultan Rif'at Alfatih"