Find Us On Social Media :

5 Bahaya Naik Motor Matic Buat Touring Libur Lebaran 2024, Rem Paling Disorot

By Reyhan Firdaus, Kamis, 28 Maret 2024 | 11:35 WIB
Tester Motorplus naik motor matic Honda Genio (Rangga / GridOto)

MOTOR Plus-online.com - Banyak bikers berencana touring jelang Lebaran 1445 H.

Mengingat Hari Raya Lebaran 10-11 April 2024 nanti, jadi bagian libur nasional di Indonesia.

Nah, buat yang mau touring menggunakan motor matic, ada 5 poin yang harus diperhatikan.

Soalnya touring naik matic, bisa lebih berbahaya dibanding pakai motor tipe lain.

Terutama karena tipe mesin, sistem pengereman sampai transmisi CVT yang dipakai motor matic.

1. Tidak semua motor matic punya torsi besar

Yamaha TMAX DX diajak di tanjakan Dini Ciletuh (Rizky Avryandi / Otomotif)

Torsi jadi prioritas banyak bikers, agar touring tetap aman dan menyenangkan.

Karena motor jika torsinya tidak cukup, akan sulit dipakai saat menanjak.

Nah, banyak motor matic yang mesinnya 110-125 cc, punya torsi di bawah 10 Nm.

Tidak heran banyak motor matic kecil, gagal menanjak di rute seperti Puncak Dini Sukabumi-Ciletuh. 

2. Matic banyak yang mudah overheat

Banyak matic seperti Vespa Primavera 150 masih pakai pendingin udara (Tiarno Panjita / Motorplus)

Overheat atau gejala panas berlebih di mesin, bisa terjadi di banyak motor matic.

Soalnya banyak mesin matic masih pakai pendingin udara, belum cairan alias radiator.

Mesin bisa overheat, jika motor dipakai riding lama di atas 2 jam, bisa lebih cepat jika kondisi sedang panas.

Kalau mau touring naik motor matic pendingin udara, cek dulu oli serta filter udara, lebih baik jika diganti baru dulu.

3. Transmisi CVT harus hati-hati saat turunan

Ilustrasi turunan naik motor matic Honda ADV 160 (AHM)

Transmisi motor matic yaitu CVT (Continuously Variable Transmission) punya kekurangan saat touring.

Karena sistemnya otomatis, transmisi CVT punya engine brake yang minim, akibatnya banyak yang jatuh di jalur curam.

Agus Sani, Head Of Safety Riding Wahana Makmur Sejati beri tips biar motor matic aman saat turunan.

"Tahan gas sedikit agar motor matik mendapat tahanan dari mesin, tujuannya supaya dapat engine brake seperti pada motor sport atau bebek," ucap Agus.

4. Rem panas saat perjalanan panjang

Matic seperti Yamaha Fazzio punya rem kompak dan belakangnya masih tromol (Reyhan Firdaus / Motorplus)

Masih berhubungan dengan turunan, banyak juga kasus rem matic motor matic blong.

Penyebabnya kampas dan cakram kepanasan, saat dipaksa mengerem terus-terusan saat turunan.

Wajar saja, karena banyak matic pakai diameter cakram kecil, dan belakangnya masih tromol.

Spek segitu sebenarnya cukup buat riding dalam kota, namun buat jalan jauh sih harus hati-hati.

Makanya sebelum touring, cek dulu kondisi kampas, ketebalan cakram sampai minyak rem.

Lalu saat rem dirasa sudah tidak bekerja sempurna, istirahat dulu agar cakram dan kampas dingin.