Pemalsuan Oli, Cegah Lewat Merusak Kemasan

Motorplus - Sabtu, 26 Oktober 2013 | 16:56 WIB

Jumlah motor yang terus meningkat berimbas kepada kebutuhan spare- parts. Salah satunya oli. Komponen ini termasuk kategori fast moving alias cepat ganti. Tidak heran, industri oli untuk roda dua juga terus berkembang.

Namun, perkembangan ini diikuti juga oleh pemalsuan oli. Terutama pelumas yang memang menjadi best seller atau paling laku di pasaran. Beberapa produsen oli menyebutkan pemalsuan oli ini bisa mencapai 10-15persen dari peredaran oli yang ada. Cukup besar bukan!

“Ini masalah yang sama dihadapi merek oli besar di Indonesia,” buka Supriyanto Dwi Hutomo, VP Pertamina Lubricants dari PT Pertamina (Persero). Untuk memberantas pemalsuansecara total diakui hampir tidak mungkin karena oknumnya sangat banyak. “Yang bisa dilakukan hanya memperlambat gerak yang dilakukan oleh pemalsu. Salah satunya adalah dengan kemasan yang selalu diupdate,” jelas Supriyanto.

Dalam beberapa liputan ke beberapa bengkel tempat ganti oli yang banyaktersebar, salah satu masalah banyaknya pemalsuan adalah daur ulang kemasan. Makmud, salah seorang penjual oli di Jl. Khairil Anwar, Ciledug, Tangerang, Banten menyebutkan, dirinya selalu mengumpulkan oli bekas setelah selesai proses penggantian konsumen. Begitu juga dengan botol kemasan yang digunakan untuk mengisi oli baru. “Semuanya saya simpan. Nanti ada yang akan datang untuk membeli.

Lumayan satu botol dihargai antara Rp 500 - Rp 1.000 per botol,” katanya. Makanya, untuk menghindari penggunaan kembali, Yamalube menggunakan teknologi in mold label (IML). Menurut Robby Sidharta, Asistant Manager Spare Parts Division, teknologi ini menyatukan label dan botol. “Saat dibuka botolnya, label yang ada bakal mudah disobek karena pakai bahan plastik. Sehingga botol sudah tidak bisa lagi digunakan,” tegas Robby.

Namanya pemalsuan, tentu selain produsen, tentunya konsumen yang paling dirugikan. Sebab, kualitas oli yang dipalsukan sudah pasti di bawah standar. Tidak heran, penggunaan barang palsu itu akan menimbulkan banyak masalah. Juga akan mempengaruhi kondisi mesin motor.

Makanya, cara yang paling jitu untuk menghindari adanya pemalsuan itu adalah yaitu tadi, bawa atau langsung dirusak botol atau kemasannya setelah ganti oli. Sehingga tidak bisa didaur ulang lagi. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular