Harus Cerdas Baca Gejala Suplai Bahan Bakar, Kalau Enggak Mau Keputihan

Motorplus - Kamis, 7 November 2013 | 07:53 WIB

Efek paling jelek

Piston dan bahan bakar di motor balap memungkinkan hasilnya jadi keputihan. Waduh, kok bisa? Sabar dulu, Cuy. Maksudnya, ciri awal suplai bahan bakar bermasalah di mesin kompetisi ada semacam serbuk putih halus.

“Adanya di kepala piston. Istilahnya merupus. Ini ciri awal,” ujar Junus Budi Sarojo dari Technical Section Head PT. Federal Izumi Manufacturing (FIM) selaku produsen piston Izumi.

Junus bilang, gejala awal dari keputihan kepala seher alias piston bisa salah diagnosis. “Banyak mekanik balap nganggap karena kompresi atau timing pengapian ketinggian,” lanjut Junus yang berkantor di kawasan Cileungsi, Bogor.

Alhasil, sudah menurunkan kompresi dan mengatur ulang pengapian tetap saja muncul gejala keputihan tadi. Setelah dirunut, ternyata suplai campuran bahan bakar dan udara telat.

Campuran bahan bakar telat, berarti ada masalah di karburator. Atau, kalau motor yang sudah pakai injeksi, enggak tepat mappingnya. Saat piston di posisi Titik Mati Atas (TMA) digebuk dengan api busi, tetapi campuran bahan bakar dan udara telat. Kalau telat, muncul keputihan.

“Akan kelihatan saat motor sudah dicoba 5-6 lap kalau untuk underbone. Problemnya akan saat putaran mesin lagi tinggi-tingginya. Alias saat mesin putaran atas,” urai Junus yang berkumis.

Junus beberapa kali menemukan problem seperti ini. Di karburator masalahnya bukan karena semburan bensin dari main-jet enggak sesuai debitnya dengan kebutuhan ruang bakar.

“Enggak tahu pelampungnya bermasalah. Bensin enggak naik,” rinci Junus yang sudah meriset dan merancang beberapa piston untuk mesin balap.

Kalau di mesin injeksi, Junus menjelaskan berkaitan dengan mapping. “Mapping enggak tepat untuk suplai bahan bakar saat di putaran atas. Terutama, saat motor ngebrake dan keluar tikungan. Saat itulah bensin yang mesti keluar harus sesuai kebutuhan ruang bakar. Kalau enggak, ya merupus,” tegas Junus.

Fatalnya kondisi piston yang sudah kelihatan ada serbuk putih, dianggap bukan masalah. Motor digas terus-menerus. Akibatnya, motor mendadak berhenti.

“Macet. Setelah dicek, fatal. Bibir piston atas seperti ada retakan kecil sampai dinding. Ini efek yang paling tinggi karena diakibatkan oleh suplai bahan bakar bermasalah,” yakin Junus sambil berharap kalau gejala keputihan tadi bukan salah diagnosis.(motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular