Diagnosa Kerusakan di Motor Injeksi, Pahami Lima Komponen Vitalnya

Motorplus - Selasa, 4 Februari 2014 | 10:00 WIB

CKP sensor dan ECM, dua dari 5 peranti vital motor injeksi

Hadapi perubahan dari karburator ke sistem bahan injeksi, sobat tak perlu kuatir. Karena sistem injeksi itu mudah dipahami. Tapi, pahami dulu part-part terpenting di pacuan injeksi ya.

”Ada lima komponen vital di motor injeksi. Yaitu; ECM (Electronic Control Module; red), fuel pump, Injektor, Koil, dan CKP Sensor,” ujar Sriyono Instruktur dari Astra Honda traning Center (AHTC).

ECM berfungsi layaknya otak di pacuan. Semua informasi akan diterima dan diolah ECM demi menentukan kebutuhan pacuan. Tanpanya, meski part lain berfungsi dengan benar, mesin tak akan bekerja jika ECM mati.

O2 sensor rusak, mesin masih tetap menyala

Begitu juga fuel pump yang berfungsi alirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor buat dialirkan ke ruang bakar. Tanpa adanya aliran bahan bakar dan semburan injektor ke ruang bakar, maka tak akan tercipta proses pembakaran. Peran koil juga vital untuk memercikkan api di ruang bakar. Karena meski terjadi proses pengabutan secara sempurna pun, maka mesin tak akan hidup tanpa adanya api di ruang bakar.

Dan, yang tak kalah penting adalah CKP sensor atau dikenal juga dengan istilah Ignition Pulse Generator (CKP) sensor. ”Part ini berfungsi membaca dan mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft,” timpal Sriyono.

Informasi yang dihasilkan sensor ini akan dikirim ke ECM untuk mengontrol waktu pengapian dan parameter-parameter lain. Misal, jumlah injeksi bahan bakar dan pengaturan waktu injeksi. “Maka itu, peran CKP sensor tergolong vital untuk motor injeksi,” ungkap pria ramah yang bermukim di Depok, Jawa Barat itu.

Tanpa adanya api dari koil, proses pembakaran pun tak terjadi

Ketika lima peranti yang disebut di atas ini tak bekerja sempurna, maka bisa motor tak akan hidup. Lain halnya jika peranti sensor seperti O2 sensor tak berfungsi sempurna, atau sensor lain untuk temperatur mesin.

”Jika ada kerusakan di sensor lain seperti O2 sensor, maka motor akan tetap hidup. Tetapi, kinerjanya tak normal seperti seharusnya,” tambah Sriyono lagi. Misalnya, akselerasi motor akan berkurang. Atau, konsumsi BBM tak lagi irit. Lainnya, pengaruh juga terhadap emisi gas buang yang tak bagus. Bisa saja terlalu kaya. ”Kondisi ini jangan dibiarkan terlalu lama. Sebaiknya langsung diperbaiki di bengkel resmi,” saran Sriyono. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular