New Honda Blade 2013 Medan, Sempat Dua Kali Amsyong Sebelum Akhirnya Sukses Podium Pertama Kelas MP2

Motorplus - Selasa, 15 April 2014 | 08:33 WIB

Dua seri sebelumnya Toni Rahmawan gak berhasil raih poin, “Di seri pertama di Jambi (12/3) lalu, Toni terjatuh di pertengahan lomba karena senggolan dengan pembalap lain. Padahal posisinya sudah di depan. Lalu seri keduanya (di Bengkulu), ada masalah pada rem. Padahal performa mesin lagi bagus-bagusnya,” tutur M. Yusri, menejer HINFRT.

Banyak kalangan pun mengakui kalau performa New Honda Blade pacuan Toni saat ini lagi di atas angin. Terbukti mulai sesi latihan resmi, kualifikasi (QTT) hingga race, Blade bergrafis putih-biru-merah dengan nomor start 94 korekan David Loren ini selalu bikin kejutan dengan berhasil cetak best lap.

Bisa dibilang motor andalan tim balap asuhan CV. Indako, main dealer Honda untuk wilayah Sumut ini merupakan salah satu dari deretan pacuan MP2 Honda di region Sumatera yang mampu ngelawan pasukan Yamaha.

Kuncinya, ada pada ketahanan (durability) mesin. “Meski harus melahap 25 lap, mesin gak gampang ngebul atau menurun performanya,” kata David yang biasa disapa Molen. Terbukti di seri 3 yang digelar di trek dadakan Jl. Cut Nyak Dien, Pekanbaru yang lay out treknya sangat menyiksa mesin, laju Blade besutan Toni tak pernah kendur. Sekalipun rem belakangnya putus.

Untuk mendapatkan durability yang mantap, Molen menjejali silinder New Blade Toni dengan piston forging berdiamater 51,25 keluaran Kawahara. Pakai piston ini, rasio kompresi bisa diset hingga 12,2 : 1. Lalu material part yang dijejali ke cylinder head juga dipilih yang tahan atau mampu melepas panas dengan baik.

Nah, guna mengail asupan Pertamax Plus yang lebih banyak ke ruang bakar, inlet port digedein diameternya jadi 24 mm. Sengaja dibikin lebih kecil 3,5 mm dari diameter klep in (27,5 mm) biar efek sedotan bensinnya lebih kuat. Sedang lubang exhaustnya diset 23 mm sesuai diameter klep ex yang mengadalkan valve berkode EE.

Tak cukup sampai di situ, profil kem dibentuk ulang menyesuaikan trek-trek yang biasa dipakai di Sumatera. Untuk bagian ex, Molen mengatur bukaan klep out di 59º sebelum TMB, lalu menutup di 33º setelah TMA (durasi 272º). Tinggi angkat klepnya (lift) saya bikin 9 mm.

Sementara bubungan kem in diseting membuka klep masuk (setelah angkat 1 mm) di 32º sebelum TMA, kemudian menutup di 58º setelah TMB (durasi jadi 270º). Trus liftnya dibikin 8,9 mm. Kalau dihitung, total durasi jadi 271º.

Urusan pengabut bahan bakar, David tugaskan Mikuni TM Japan berventuri 24 mm, dengan kombinasi spuyer 27,5/170 (pilot jet/main jet). Lalu untuk menyalurkan gas hasil pembakaran, ia percayakan pada knalpot keluaran AHM yang diameter dalam leher knalpotnya 22,5 mm. (www.motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI

Sokbreker depan : Jupiter Z

Sokbreker belakang : YSS

Ratio transmisi : Gigi 1 = 13:34, 2 = 17:30, 3 = 20:28, 4 22:25
Final gear : 14 : 38

CDI : BRT I-Max 8 Step

Knalpot : AHM

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular