Korek kem pasti berpengaruh terhadap tinggi angkatan klep. Cara sederhana dan banyak digunakan untuk menghitung tinggi angkatan klep adalah dengan melihat tinggi bubungan kem. Cara hitungnya, tinggi total kem dikurangi lingkaran dasar. Langsung dapat deh angka tinggi tonjokan klep. Eiiit, cara menghitung rumus angkatan klep seperti itu salah.
“Coba lihat panjang rocker arm, lengan kiri dan kanannya tidak sama. Lengan yang disentuh kem lebih panjang dari lengan yang menekan klep. Itu berpengaruh dengan tinggi angkatan klep,” jelas Herman Lo alias Ahon dari bengkel Surya Motor Sport di Depok, Jawa Barat yang pernah diskusi dengan EM-Plus tentang hal ini.
Kebanyakan mekanik mengira lengan rocker arm lebih panjang untuk mendongkrak momen. Artinya, agar saat kem mendorong pelatuk tidak terlalu berat dan bikin punggung kem tidak cepat haus. Ternyata, itu hanya dugaan awal. Sebenarnya ada fungsi lain yang lebih penting.
Nah, cara menghitung rumus angkatan klep coba dengar omongan Mohamad Ichsan. Ichsan dulunya dedengkot instruktur Yamaha Enginering School (YES) punya rumus. Katanya, rumus ini didapat saat berguru di Yamaha Motor Co., Ltd, Jepang. Asyiknya, rumus yang dipakai gampang. Cuma pakai variable hitung pengkalian, pengurangan dan pembagian. Eces kan cara menghitung rumus angkatan klep.
Buat mencoba, ambil contoh dari kem buang Yamaha Jupiter-Z. Punya nilai A = 21,5 mm, B = 28 mm, C = 4,8 mm dan D = 0,05 mm. Untuk nilai C merupakan hasil dari tinggi kem total (25,8 mm) dikurangi pinggang kem (21 mm).
Nah, dari hasil menghitung dengan rumus from Jepang itu, didapat kalau tinggi angkatan klep yang sebenarnya adalah 6,2 mm. Kalau dihitung dengan rumus sederhana yang biasa digunakan angkatan klep cuma tercatat 4,8 mm. Lebih rendah dari angkatan aslinya. Enggak percaya? Coba hitung sendiri di kondisi aslinya. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR