Upgrade Performa Suzuki Satria FU 150 Kail 20,36 HP

Ryan Tambun - Sabtu, 15 Juli 2017 | 20:43 WIB

Bimo Mukti yang doyan balap fun race, enggak membiarkan pacuan sehari-harinya standar begitu aja.

Suzuki Satria FU 150 tahun 2010 yang kerap dipakai untuk turing ini pun diupgrade.

Saat nangkring di atas mesin DynoJet 250i milik Duta Motor Sport di Jl. Hasibuan No. 60, Bekasi, Jawa Barat, terukur power maksimal 20,36 Hp/ 10.900 rpm dan torsi tertinggi terbaca 14,70 Nm/ 8.700 rpm.

Nih rinciannya sob.

(BACA JUGA: Upgrade Rangka Yamaha Nouvo Buat Funrace Agar Lincah )

STROKE UP DAN KOMPRESI

Langkah membuncitkan isi silinder dilakukan Anang dari Sahabat Jaya Motor yang menggarap Satria FU Bimo.

Caranya, stroke up sejauh 3 mm.

Menggunakan pen stroke aftermarket, naik turun ditotal jadi 6 mm dengan total stroke 54,8 mm atau dibulatkan 55 mm.

“Pakai pen stroke pengerjaannya lebih mudah dan cepat,” ucap Anang yang bukan suaminya Ashanti. Saat ditotal, isi silinder mecapai 165 cc.

Setang piston pakai kepunyaan asli Suzuki FXR buatan Jepang. Connecting rod ini diklaim punya bahan yang lebih bagus dan awet dibanding bawaan standar FU.

Untuk piston masih pakai bawaan aslinya yang dibubut bibir pistonnya agar tidak mentok.

Dome piston di set 1 mm dan menghasilkan kompresi 12,3 : 1 untuk meminum oktan 92 atau 95.

NOKEN AS DAN KARBURATOR

Belum lengkap rasanya bila pengatur buka tutup klep ini tidak diolah kembali.

Racikan tangan dingin mekanik asli asal Jawa Tengah ini menggunakan bahan noken as mentah.

Untuk durasi noken as dipatok 255 derajat untuk in dan 260 derajat pada ex.

Lift klep dipatok 8 mm untuk katup buang dan 8,2 untuk katup masuk.

Klep masih pede standarnya dan porting polish dilakukan untuk menghilangkan kulit jeruknya saja.

Pengabut bahan bakar alias karburator pakai Keihin PE28 Thailand.

Karbu sejuta umat ini menggunakan paduan pilot jet 42 dan main jet 120.

CDI DAN KNALPOT

Pelepas gas buang pakai merek DBS lokal dengan leher knalpot berlabel Jonea ukuran diameter leher 30 mm dan moncong yang menuju silencer berdiameter dalam 50 mm.

“Pakai leher bawaannya DBS power bawahnya kurang dapat, pakai ini lebih enak untuk stop and go,” tambah pria yang ngebengkel di Jl. Letkol Sugiono No. 43, Duren Sawit, Jakarta Timur .

Kotak Pengapian yaitu CDI pede menggunakan BRT Hyperband agar timing pengapian makin pas dan limiter putaran mesin bisa lebih tinggi

. Untuk koil, masih pakai bawaan aslinya.

Sahabat Jaya Motor : 0857-1158-5647 (www.motorplus-online.com)

Source : motorplus.grid.id
Penulis : Ryan Tambun
Editor :




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular