Merinding, Lokasi Balap Liar di Sogo Alam Sutera Tangsel Terkenal Angker dan Banyak Joki Tewas

Ahmad Ridho - Selasa, 16 Oktober 2018 | 15:54 WIB
IG @agoez_bandz
Ilustrasi balap liar.

MOTOR Plus-online.com - Malam semakin larut, bengkel AM di Tangerang sudah ramai dipenuhi remaja tanggung.

Nama mereka aneh semua dan memang nggak umum! Ada Chalak, Ciko, Deking, Saproel, Bentoel, Samsul dan Dandul.

Hampir pasti itu bukan nama KTP tapi nama beken mereka di dunia trek liar.

Yap, mereka itu pengebut aktif yang getol ngetrek di arena balap liar Alam Sutera atau beken disebut trek Sogo.

(BACA JUGA: Mencekam, Ditilang dan Motor Ditahan Oknum Polisi, Polres Palopo Diserbu Massa dan Nyaris Rusuh)

”Hampir setiap hari di sana rmai! Ratusan bengkel partisipasi, kagak cuma dari Tangerang,” yakin mereka sambil asyik seting motor yang bakal dipakai beraksi malam itu.

Di sela obrolan tercetus juga kisah rekan mereka yang tewas di arena.

”Memang aneh! Sudah 7 orang tewas tidak sampai sebulan. Paling akhir teman saya, Dede Belo pake Satria F,” jelas Benthoel.

Ia nggak habis pikir soal kematian rekannya itu.

(BACA JUGA: Viral, Pom Bensin Dijadikan Tempat Menggelar Pesta Nikahan, Pertamina Akan Lakukan Ini)

“Dia ada di posisi kiri, ngetrek berdua dengan lawan.

Pas start posisi sudah di depan. Aneh! Kayak ada yang ngedorong dan minggirin!

Motor tiba-tiba nyerong kanan terus sampai nabrak trotoar.

Ia tewas di tempat, sama seperti korban sebelumnya yang juga meninggal di lokasi kejadian,” kisahnya.

(BACA JUGA: Sering Terlibat Kecelakaan, Mick Doohan Prediksi Karir Marc Marquez di MotoGP, Sungguh Diluar Dugaan)

Makin miris, rekan almarhum ada yang memvideokan detik tewasnya Dede.

Kelihatan jelas ia tau-tau menyamping dan menabrak trotoar.

Kasus mereka yang tewas memang beragam.

”Beberapa karena panik saat dibubarkan Polisi.

(BACA JUGA: Braakk!!! 7 Pemotor Terkapar Diseruduk Avanza di Banjarmasin, Satu Masuk Kolong Mobil)

Mereka ngebut nggak tentu arah akibatnya adu kambing antara yang ngetrek juga penonton.

Yang mengenaskan rata-rata yang celaka di sini memang tewas di tempat,” kata Benthoel joki balap liar dari zona Kunciran.

Ia mengakui rata-rata pebali (pembalap liar) di sini sama sekali nggak mengindahkan unsur safety.

“Hampir semua korban tewas nggak pakai helm juga sepatu.

(BACA JUGA: Video Saat Massa Menyerbu Polres Palopo Karena Ditilang, Mencekam Bro..)

Kepala mereka cedera berat terbentur aspal,” kenangnya lagi.

Mirisnya, nggak hanya pembalap yang tewas.

Dua remaja putri disinyalir cabe-cabean (pacar pebali) juga tewas mengenaskan di lokasi kejadian.

Foto mereka sempat beredar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

(BACA JUGA: Maverick Vinales Bikin Kondisi Timnya Makin Panas, Merasa Menyesal Gabung Yamaha)

“Mayat mereka nggak berani dipindahin sebelum keluarga dan Polisi datang.

Mereka terkapar sampai pagi.

Penonton dan rekan pebali sempat memberikan bunga di samping jenazah,” jelas Chalak dan Ciko remaja tanggung yang getol ngetrek di wilayah ini.

"Butuh peran semua pihak untuk mengatasi balap liar, terutama keluarga.

(BACA JUGA: Jalani Masa Sulit Musim Ini, Valentino Rossi Curhat Begini Soal Masa Depannya Bersama Yamaha)

Mestinya orang tua mengawasi aktivitas anaknya dan menasehati agar tidak ikut terjerumus dalam kegiatan berbahaya dan negatif.

Petugas tetap mengawasi wilayah rawan balap liar ini," sebut Kombes Rikwanto.

Dari berbagai peristiwa itu, brothers semua harus cepat sadar untuk tidak lagi menyia-nyiakan nyawa di trek bali.

Selain meresahkan dan menganggu, nyawa mereka juga jadi taruhan.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular