Nostalgia Kupas Yamaha F1Z-R Inter Biru CMS Racing Team 2001

Aong - Sabtu, 30 Maret 2019 | 20:07 WIB
didishevaharyadi

MOTOR Plus-online.com - Penyuka balap road race pasti ingat Yamaha F1Z-R Inter Biru CMS yang beken di 2001 lalu.

Ketika itu dipacu rider Ade Taruna dan Hokky Krisdianto.

Motor 2-tak 110 cc yang melegenda ini korekan Kerry Bob Hutama, mekanik  CMS (Champion Motor Sport) di Bendungan Jago, Jakarta Pusat.

Saat itu korekannya paling sempurna di jajaran garpu tala, teknologinya mampu mengejar Suzuki RG-Sports.

Baca Juga : Akhirnya Terungkap Dealer Motor Mempermainkan Konsumen Demi Keuntungan

Baca Juga : Konsumen Dipersulit Beli Motor Baru Secara Tunai di Dealer Honda, Pihak AHM Bilang Hoax

Diperlihatkan pada Inter Biru Road Race Championship (IBRRC) di lapangan SCTV Surabaya pada Maret 2001, RG-Sports digunting di trek lurus.

Dikatakan sempurna, karena memang bermasalah dari seri awal IBRRC.

didishevaharyadi

Ruang bakar bakar kering membuat pistonnya macet, tidak sesuai sebelumnya ketika eksperimen di Sentul pas liburan puasa.

Biang keroknya knalpot kobra, saluran gas buang itu lebih free flow ketimbang tipe kalajengking.

Baca Juga : Gawat Nih! Penampilan Jorge Lorenzo Jeblok, Gara-Gara Masih Kesakitan

”Banyak gas murni terjun bebas bersama sisa pembakaran. Knalpot kobra tendangan baliknya kurang. Makanya harus dibantu spuyer besar,” analisis Adwin Bangso alis Koh Apeng, bos CMS.

CMS biasanya tidak bermain kapasitas besar, kali ini mengimbangi knalpot kobra yang perutnya besar pakai piston oversize 50.

Hasil akhir, naik sampai 2,5 cc dan suplai bahan bakar juga harus naik.

Pakai karbu Mikuni 24 mm kotak di-reamer 1 mm, di seri awal IBRRC tahun 2001 diisi pilot-jet35 dan main-jet 220.

Baca Juga : Belum Juga Yamaha NMAX Facelift Keluar, Honda PCX Tampang Baru Nongol

Direvisi,  pilot-jet turun 5 angka, tapi main-jet didongkrak habis dan bermain jadi 250.

Perbandingan oli samping tetap menganut 30 atau 35 oli campur 1 liter bensol.

didishevaharyadi
Silencer knalpot kobra CMS

Masalahnya lagi di lapangan SCTV Surabaya treknya beda ketika dipakai latihan di Sentul ketika itu.

“Perubahan setting dari trek panjang ke sirkuit sempit,” imbuh Koh Apeng.

Baca Juga : Stok Yamaha NMAX Menumpuk, Apakah Sekarang Tidak Laku Lagi?

Itu membuat korekan diubah, jendela transfer dan bilas dibikin seperti menikung, cara ini baru kelihatan.

Jangan-jangan menyesuaikan dengan kobra menggempur trek dadakan.

Teknologi road race berkembang setelah knalpot udang merajai road race tanah air, dipaksa berhenti mendadak akibat digigit kalajengking.

Eh, umur kalajengking nggak lama karena harus pingsan dipatuk kobra.

Knalpot kobra ini CMS boyong langsung dari Ampang Hoong Motor (AHM) Malaysia.

Terbukti lebih ampuh dan menggigit, terutama akselerasi.

“Kenaikan rpm sampai 300,” cocor Kerry Bob Hutama.

“Dari 12.500 naik menjadi 12.800. Lumayan besar untuk trek pasar senggol,” Kata Kerry.

Wajar saja. Karena volume tabung kobra lebih gede.

Didukung desain leher lebih landai, hingga tidak ada turbulensi gas buang pada lekukannya. Otomatis, gas buang terlepas luancar.

Penulis : Aong
Editor : Aong




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular