"Dia mampu menggabungkan pekerjaan dari Jepang dengan pekerjaan yang sangat kuat di Italia," sambungnya.
Baca Juga: Biar Kata Joan Mir Kans Gede Banget Juara Dunia, Tetap Rendah Hati Hadapi MotoGP Valencia 2020
"Terutama, dia mampu meyakinkan orang Jepang untuk bekerja sama dengan orang Eropa dan Italia, dan dia menjadi tim yang sangat kuat."
"Dan bukan kasus bahwa motornya begitu cepat dan menjadi lebih baik seperti ini. Saya pikir itu karena alasan ini," tutur Rossi.
Sebaliknya, Yamaha telah meraih lebih banyak kemenangan dengan pembalapnya mencetak enam kemenangan sepanjang musim 2020.
Tetapi semuanya kurang konsisten dengan Fabio Quartararo yang masih berada di urutan kedua klasemen gagal mencetak podium pada tiga balapan terakhir.
Bahkan Valentino Rossi kini berada di posisi ke-15 klasemen sementara MotoGP 2020.
Baca Juga: Keren! Sirkuit MotoGP Ricardo Tormo Valencia Kasih Kejutan Buat Juara MotoGP Valencia 2020
Alhasil, Valentino Rossi, Maverick Vinales dan Franco Morbidelli hanya menambahkan empat hasil tiga teratas lainnya ke penghitungan Yamaha.
Alex Rins duduk di posisi ketiga klasemen dengan raihan poin yang sama dengan Fabio Quartararo.
Sebagai Alex Rins jelaskan langkah Suzuki ke depan dengan motornya datang dari pabrikan Jepang yang bertindak tepat atas umpan balik pembalapnya.
"Motornya sudah banyak berubah," ucap Alex Rins ketika ditanya seberapa jauh performa motornya sejak debutnya tiga tahun lalu.
"Pada 2017 kami mengambil opsi mesin yang buruk."
Baca Juga: Modifikasi Motor Listrik Gesits Ala MotoGP, Bisa Dibeli di Dealer
"Kami lalu mengganti mesin, kami mengganti sasis, kami mengubah banyak hal seperti aerofairing," aku Alex Rins.
“Mereka benar-benar melakukan pekerjaan dengan baik, bersama dengan komentar kami, dengan umpan balik kami untuk meningkatkan motor."
"Sekarang Anda dapat melihat kami memimpin klasemen konstruktor, tim dan pembalap. Jadi saya pikir kami berada di jalur yang baik," pungkas Alex Rins.
| Source | : | GPOne.com |
| Penulis | : | Erwan Hartawan |
| Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR