Ternyata Ini Asal-usul Istilah Ngabuburit Buka Puasa Ramadan, Brother Sudah Tahu?

Ahmad Ridho - Selasa, 5 April 2022 | 12:00 WIB
Kompas.com
Enggak nyangka ternyata ini asal-usul kata ngabuburit buka puasa Ramadan, brother sudah ada yang tahu belum?

MOTOR Plus-online.com - Ternyata ini asal-usul istilah ngabuburit buka puasa Ramadan, brother sudah tahu?

Kata ngabuburit sudah dikenal saat bulan Ramadan tiba.

Ngabuburit merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum buka puasa.

Mulai dari mengunjungi tempat wisata, membaca Al Quran, mendengarkan ceramah, berburu takjil, membaca buku, hingga bersantai dengan keluarga atau teman.

Tapi apakah brother sudah tahu asal-usul istilah ngabuburit yang sering diucap saat bulan Ramadan.

Asal-usul ngabuburit

Mungkin, saat ini belum banyak yang tahu bahwa istilah ngabuburit ternyata berasal dari bahasa Sunda.

Padahal, ngabuburit cukup populer di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Keluar Bensin Baru Pertalite Turbo Harga Lebih Murah dari Pertamax Mutu Lebih Bagus?

Ketua Lembaga Budaya Sunda, Universitas Pasundan Bandung, Hawe Setiawan mengatakan, istilah ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore atau petang.

Kata dasar dalam bahasa Sunda itu mendapatkan awalan nga. Kemudian, terdapat repitisi kata bu dari burit, sehingga menjadi ngabuburit.

“Istilah ngabuburit itu memang istilah dari bahasa Sunda, berasal dari kata dasar burit, kalau dalam bahasa Indonesia berarti sore atau petang hari,” kata dia kepada Kompas.com (3/4/2022).

Hawe melanjutkan bahwa istilah ngabuburit merujuk pada kata kerja, yaitu melakukan kegiatan untuk mengisi waktu seraya menyongsong tibanya waktu sore.

Dalam konteks Ramadhan, berarti melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi waktu seraya menyongsong waktu berbuka puasa.

Istilah ngabuburit ini, menurut Hawe, merupakan bentuk keunikan bahasa Sunda.

Sebab, dalam bahasa Sunda, kata keterangan waktu (dalam hal ini burit) bisa menjadi kata kerja setelah mendapatkan kata awalan (yaitu nga).

“Bahasa Sunda kosakatanya tidak begitu banyak, tapi variasinya hampir tidak terbatas. Maka, keunikan bahasa Sunda itu dari kata keterangan waktu, orang bisa membuat suatu kata kerja, yaitu dengan tambahan awal, seperti kata ngabuburit,” ujarnya.

Baca Juga: 8 Tempat Wisata Asyik Untuk Ngabuburit Buka Puasa di Jakarta, Banyak Makanan Takjil 

Sementara itu, berdasarkan Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit, seperti dikutip dari Kompas.com (13/4/2021).

Kalimat ngalantung ngadagoan burit berarti bersantai sambil menunggu waktu sore. Serupa dengan yang disampaikan Hawe, ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore hari.

Kemunculan istilah "ngabuburit"

Hawe mengatakan, istilah ngabuburit sudah muncul sejak lama, tepatnya sejak kebudayaan Islam memasuki tanah Sunda.

“Seingat saya sudah lama (muncul istilah ngabuburit), saya kira sejak nilai-nilai Islam masuk dalam wilayah budaya Sunda,” ujarnya.

Namun demikian, kegiatan ngabuburit sudah semakin berkembang dan beragam dibandingkan awal kemunculannnya dulu.

Zaman dulu, anak-anak melakukan permainan tradisional Jawa Barat seperti bebeledugan atau meriam bambu.

Menurut Hawe, saat ini kegiatan ngabuburit semakin beragam dan kreatif menyesuaikan dengan kebudayaan daerah masing-masing.

Baca Juga: 9 Tempat Buka Puasa Sambil Ngabuburit Asyik di Jakarta, Wajib Dicoba 

“Kegiatan ngabuburit diarahkan pada kegiatan yang lebih kreatif dan berharga, bukan hanya untuk mengisi waktu, tetapi juga menghayati arti Ramadhan itu sendiri,” katanya.

Proses "ngabuburit" jadi istilah nasional

Meski berasal dari bahasa Sunda, istilah ngabuburit kini sudah dipakai secara umum di beberapa daerah di Indonesia.

Menurut Hawe, fenomena tersebut tidak lepas dari peranan media yang menjadi saran menyebarkan istilah ngabuburit.

“Saya kira mungkin karena faktor media, sehingga istilah itu dikenal luas,” tuturnya.

Selain itu, istilah ngabuburit sendiri cukup mudah diucapkan oleh penutur nonbahasa Sunda.

Dengan demikian, istilah ngabuburit semakin mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.

Namun demikian, ada sejumlah daerah yang memiliki istilah berbeda untuk menyebut kegiatan menunggu azan maghrib pada bulan Ramadhan.

Salah satunya adalah malengah puaso yang berasal dari bahasa Minang, seperti dikutip Kompas.com (13/4/2021).

Istilah dalam bahasa Minang tersebut berarti kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapas karena berpuasa.

Terlepas dari istilah yang dipakai, kegiatan menunggu azan maghrib saat Ramadhan hendaknya diisi dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat seraya memaknai arti bulan suci.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asal-usul Kata "Ngabuburit", Ternyata dari Bahasa Sunda "

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular