Pelaku Tabrak Lari Modifikator Motor di Nagreg Sampaikan Hal Mengejutkan, Hakim Sampai Heran

Galih Setiadi - Jumat, 8 April 2022 | 07:15 WIB
Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad
Kolonel Priyanto, pelaku tabrak lari modifikator motor di Nagreg sampai buang jasadnya sebut hal mengejutkan.

Dari pernyataannya itu, Priyanto dicecar berbagai pertanyaan mengenai aksi pengeboman rumah warga yang dimaksud dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta.

"Nah ini, kok kasihan sama anggota, tidak kasihan sama korban? Padahal sudah diingatkan. Kemudian terdakwa juga mengatakan kepada saksi, ‘kamu jangan cengeng, saya pernah ngebom’, itu di mana kejadian ngebom itu?" tanya Kolonel Chk Surjadi Syamsir dikutip dari Kompas.com.

Priyanto menjawab bahwa peristiwa pengeboman itu terjadi pada saat dirinya menjalankan tugas operasi di Timor Timur (kini Timor Leste) pada periode antara 1996 dan 1998.

"Siap. Waktu di timur (Timor Timur), waktu tugas operasi," jawab perwira menengah TNI AD itu.

Setelah mendengar jawaban Priyanto, Surjadi kembali mengorek aksi pengeboman tersebut.

"Ngebom apa itu?" tanya Surjadi.

"Ya pada saat itu kan Timor Timur (menjelang) merdeka terakhir, pada saat kita embarkasi untuk pulang," jawab Priyanto.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Tabrak Lari Modifikator Motor di Nagreg, Kolonel Priyanto Pernah Bom Rumah Warga

Priyanto mengaku tak mengetahui secara persis mengenai obyek bangunan yang jadi sasaran pengeboman apakah di dalamnya terdapat keluarga atau tidak.

"Saya tidak tahu orang di dalam ada atau tidak," ungkap Priyanto.

Selain itu, Surjadi mengaku heran bahwa tindakan Priyanto yang membuang jasad kedua korban tidak sebanding dengan pengalaman yang sudah dilewatinya selama menjalani penugasan di medan operasi.

Sementara itu, Priyanto menyatakan, munculnya ide untuk membuang jasad Handi dan Salsabila tak lepas karena faktor kepanikan yang dihadapinya saat itu.

Sebagai pemimpin dari dua anak buahnya itu, Priyanto pun mengambil jalan pintas membuang jasad kedua korban ke sungai dengan dalih melindungi anak buah.

"Saya panik, saya kacau, banyak pekerjaan dan lain-lain, kemudian ditambah lagi ini anggota saya, saya berusaha melindungi, tapi mungkin yang saya lakukan salah, saya akui itu salah," ungkap Priyanto.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Kolonel Priyanto Pernah "Ngebom" Rumah Warga dalam Operasi di Timor Timur"

Source : Kompas.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Galih Setiadi




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular