Profil Tomy Huang Bos BRT, Jago di Dunia Balap Motor dan Konversi Motor Listrik

Hendra,Galih Setiadi - Kamis, 12 Januari 2023 | 17:37 WIB
Kolase Instagram.com/tomyhuangbrt
Kenalan dengan bos BRT Tomy Huang, lebarkan sayap konversi motor listrik.

MOTOR Plus-online.com - Bikin penasaran dengan sosok atau profil Tomy Huang bos BRT, berawal dari dunia balap motor kini lebarkan sayap ke konversi motor listrik karena hal ini.

Bikers khususnya penggemar balap motor, pastinya enggak asing dengan merek Bintang Racing Team (BRT).

Enggak cuma menjual komponen untuk motor balap, kini BRT memperluas jaringan bisnisnya ke dunia konversi motor listrik.

Sebelum itu, yuk simak sejarah singkat seputar departemen racing di bawah naungan PT. Trimentari Niaga ini.

BRT lahir dari staff PT. Bintang Niaga Jaya, sebuah dealer motor Honda di Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada tahun 2004.

Perusahaan yang berlokasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat ini terjun dalam kejuaraan Honda One Make Race dan Kejurnas Road Race pada di tahun 2005.

Selanjutnya, Team BRT diakuisisi menjadi departemen racing dan menjadi salah satu sarana untuk pengembangan komponen balap sejak tahun 2006.

Pada tahun 2008, BRT yang membuat komponen racing untuk semua jenis merek motor mulai balapan dengan merek Yamaha dan Suzuki.

Baca Juga: IIMS 2023 Balik Lagi, Intip Merek Motor Listrik Yang Bakal Mejeng

Sejak saat itu, pengembangan spare part semua merek motor menjadi tantangan untuk semua mesin balap.

Memperluas jaringan usahanya, sekarang BRT juga melayani konversi motor listrik.

Hal tersebut enggak terlepas dari peranan besar dari juragan atau bos BRT, Tomy Huang.

Menurutnya, program 2 juta kendaraan listrik termasuk konversi motor listrik merupakan peluang sekaligus tantangan.

Harun/GridOto.com
Salah satu yang menjadi fokus BRT, garap Honda BeAT jadi motor listrik.

Langkah itu dilakukannya berawal saat percakapan Tomy dengan Staff Ahli Menteri ESDM, Agus Tjahajana pada November 2021.

"Pak Agus melemparkan wacana konversi (motor listrik) bisa enggak?" buka Tomy Huang dikutip dari GridOto.com.

Pria berusia 48 tahun itu bilang, persoalan konversi motor listrik terdapat pada harga.

"Bisa Rp 30 juta bahkan Rp 35 juta. Kebanyakan mereka yang konversi ke listrik orang-orang hobi," ucap pria berkacamata itu.

Baca Juga: 3 Pilihan Motor Listrik di Indonesia Tawarkan Desain Ala Vespa

Tomy menuturkan, pihak Kementerian ESDM mau konversi motor listrik bisa lebih murah, dengan harapan bisa diaplikasi oleh masyarakat.

Guna menjalankan program konversi motor listrik, terdapat 3 konsorsium di mana BRT menyediakan Electronic Control Unit (ECU).

"BRT sudah memiliki pengalaman banyak mengenai komponen elektronik ini, sejak zama balapan dahulu," tuturnya.

Untuk penyediaan dinamo yang berperan Mitra Metal Perkasa (MMP), kemudian baterai dari Indonesia Battery Corporation (IBC).

Istimewa / BRT
ECU motor listrik BRT direndam dalam air.

Dari sini akhirnya keluarlah biaya konversi yang menurut Tomy Huang jauh lebih murah dari yang selama ini ada.

"Kami patok di angka Rp 15 juta, dengan spesifikasi yang tinggi, dinamo seperti dinamo 2.000 watt, battere lithium," bilang Tomy.

Wacana pemberian subsidi konversi motor listrik dianggap Tomy sangat membantu mempercepat program 2 juta untik kendaraan listrik.

"Kalau terealisasi, keinginan masyarakat umum yang akan konversi akan semakin meningkat," harap dia.

Source : GridOto.com,bintangracingteam.com
Penulis : Hendra
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular