BBM Oplosan Pertalite dan Pertamax Campur Thinner Cat dan Aftur, Dijual Lebih Murah

Galih Setiadi - Jumat, 17 Maret 2023 | 08:55 WIB
Kolase SuryaMalang.com/Galih Lintartika
Terbongkar kasus BBM oplosan Pertalite dan Pertamax yang dicampur aftur dan thinner cat.

MOTOR Plus-online.com - Bikers waspadalah BBM oplosan, Pertalite dan Pertamax dicampur dengan thinner cat dan aftur, dijual dengan harga yang lebih murah.

Daripada menjadi korban BBM oplosan, sebaiknya bikers membeli Pertalite dan Pertamax dari SPBU saja.

Belum lama ini, terungkap kasus pencampuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax.

Pengoplosan BBM dilakukan beberapa orang, mulai dari Abdul Rosid (58) warga Purworejo pemilik modal sekaligus mastermind dalam tindak pidana pemalsuan BBM ini.

Selanjutnya, Hakim alias Zaki (43) warga Gadingrejo, yakni karyawan tersangka Abdul Rosid yang bertugas sebagai pengoplos atau pemalsuan BBM itu.

Bersama JDR Zaki melakukan praktek pemalsuan BBM, masih dalam pengejaran kepolisian.

Dua tersangka lainnya adalah Kadiono (46) warga Puspo dan Suwar (49) warga Tutur yang menjual dan mendistribusikan BBM palsu itu.

Pengungkapan kasus ini berdasarkan keluhan dari masyarakat.

Baca Juga: Geger BBM Oplosan, Penjualnya Bakal Kena Denda Sampai Milyaran Rupiah

Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti

"Banyak masyarakat yang mengeluhkan soal kualitas BBM yang dibeli mereka, akhirnya kami dalami dan tindaklanjuti," ujarnya mengutip SuryaMalang.com.

Kanit Tipidter Satreskrim Polres Pasuruan Iptu Vani Badra menambahkan, penangkapan dilakukan minggu lalu di wilayah Kecamatan Tutur.

Dia menyampaikan, ada kendaraan yang sedang mendistribusikan Pertalite dan Pertamax dalam kemasan jeriken di dalam kendaraan itu.

Kendaraan itu dikemudikan oleh Suwar dan kernetnya mengirimkan Pertalite dan Pertamax ke beberapa Pertamini.

Setelah dicek, ternyata ada sesuatu yang mencurigkan. Mulai dari bentuknya, warnanya dan baunya. Ia mengaku ada sesuatu yang tidak benar.

"Ternyata, tersangka Suwar mengakui kalau itu adalah campuran , bukan Pertalite dan Pertamax murni. Harganya lebih murah dan kondisi tidak sama," jelasnya.

Menurut dia, tersangka Suwar menyebut mendapatkan Pertalite dan Pertamax dari tersangka Abdul Rosid yang gudangnya ada di kompleks mebel bukir.

Baca Juga: Penimbun BBM Pertalite di Jambi Diringkus Polisi, Ngaku Jual Rp 380 Ribu Per Galon

Disebutkannya, informasi Suwar itu langsung ditindaklanjuti. Ia mengaku bersama jajaran langsung menggerebek gudang yang disebutkannya.

Di sana, polisi mengamankan tersangka Abdul Rosid dan pekerjanya, Zaki.

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di gudang itu.

"Tujuan pengoplosan atau pemalsuan BBM ini adalah untuk mendapatkan keuntungan lebih. Artinya, para tersangka ingin keuntungan besar," terangnya.

Modus yang digunakan, kata Kanit, tersangka Abdul Rosid diduga mendapatkan Pertalite dan Pertamax dari beberapa orang yang dibeli dari pom bensin resmi.

Setelah itu, kata Kanit, oleh tersangka Abdul Rosid, bahan itu diolah dan dioplos.

Campurannya ada aftur 10 persen, thinner 40 persen, dan Pertalite 50 persen.

"Alat yang digunakan manual. Dicampur saja dalam tong. Setelah itu, untuk menyempurnakan pengoplosan ini, tersangka beri pewarna BBM yang sudah dioplos," tuturnya.

Baca Juga: Pertamina Beri Jawaban yang Mencengangkan Bolehkan Beli Pertalite dan Bio Solar Tanpa QR Code Pihak

Dari praktek culas ini, para tersangka utama mendapatkan keuntungan besar.

Soalnya, mereka jual Pertalite oplosan dengan harga Rp 10.600 per liter.

Sedangkan untuk Pertamax oplosan, lanjut dia, dijual dengan harga Rp 12.000 per liter.

Harga yang dipatok ini jauh lebih murah dibandingkan pasaran.

"Para tersangka ini sengaja menjual di daerah yang jauh dari Pom Bensin, seperti wilayah pegunungan, Tosari, Tutur, dan wilayah - wilayah lain," paparnya.

Menurut Vani, sapaan akrab Kanit, di wilayah yang jangkauannya susah dan jauh dari pom bensin, harga Pertalite dan Pertamax sangat mahal.

"Untuk Pertalite bisa Rp 13.000 per liter, Pertamax bisa Rp 16.000 per liter. Ini kami masih dalami keuntungan yang didapat para tersangka," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul "Pertalite dan Pertamax Campur Thinner Cat, Modus 4 Penjahat BBM Oplosan di Pasuruan"

Penulis : Galih Setiadi
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular