Lubang Pembuangan Air Rangka eSAF Honda Diperbesar dari Analisa KNKT dan Ditjen Hubdat Ini yang Harus Diubah

Galih Setiadi - Jumat, 22 Maret 2024 | 14:00 WIB
Kolase MOTOR Plus-Online.com
Rangka eSAF dan lubang pembuangan air motor Honda, pihak KNKT dan Ditjen Hubdat bilang begini.

MOTOR Plus-Online.com - Ternyata enhanced Smart Architecture atau rangka eSAF pada motor Honda mengalami perubahan tepatnya pada ukuran lubang pembuangan air.

Ukuran lubang pembuangan air pada rangka eSAF motor Honda jadi lebih besar, ternyata ini yang harus diubah berdasarkan analisa menurut pihak KNKT dan Ditjen Perhubungan Darat.

Brother pasti tahu banget soal rangka eSAF yang bikin geger dunia maya pada tahun lalu.

Nah, sekarang rangka motor Honda tersebut mendapat pembaruan di versi terbarunya, tepatnya pada Honda Stylo 160.

Dibanding saudaranya yaitu Honda Vario 160, lubang pembuangan air pada Stylo 160 mengalami peningkatan pada ukurannya.

Pada bagian bawah, lubang pembuangan air motor matic bergaya retro itu tercatat 5,8 mm, atau lebih besar 4,9 mm dibanding Vario 160.

Selain ukuran, jumlahnya juga lebih banyak, kini ada 7 lubang atau lebih banyak 2 dibanding Vario 160.

MOTOR Plus-Online.com/Galih
Foto ilustrasi Honda Stylo 160 yang bodinya dicopot.

Nah, hal tersebut juga sesuai rekomendasi tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Baca Juga: Analisa Ahli Karat Lulusan Prancis Soal Lubang Pembuangan Air Rangka eSAF Honda Stylo 160 yang Diperbesar

Perlu brother ketahui, kedua pihak sudah melakukan investigasi pada rangka motor Honda tersebut pada Agustus hingga September 2023.

Di tempat berbeda, penelitian dilakukan di pabrik PT. Astra Honda Motor (AHM) di Cikarang, Jawa Barat dan motor konsumen.

Pihaknya melihat proses pengendalian kualitas produk dari tahap incoming material, press, welding dan pelapisan.

Selain itu, Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari proses pelapisan memenuhi syarat standard manufacturing global.

Dari hasil analisa, ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating.

Kemudian, lubang pembuangan bawah yang berpotensi tertutup kotoran sehingga membuat air tersebut serta berpotensi udara lembab dan dapat bersifat korosif.

Kemenhub
Pihak KNKT dan Kemenhub melakukan penelitian terhadap rangka eSAF.

Meski begitu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno berharap masyarakat tidak perlu khawatir.

"Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Tebal Plat Rangka eSAF Honda Stylo Bertambah dari Versi Lama Bikin Rangka Lebih Kuat?

Kemudian, PT. AHM memiliki kewajiban yang harus dilakukan terkait hal tersebut.

Sesuai yang tertuang pada release bagian hukum dan humas Ditjen Perhubungan Darat nomor: 69 /SP/IX/HMS/2023.

Pertama, PT. AHM melakukan optimalisasi terhadap cara perlindungan rangka dari korosi secara menyeluruh.

Lalu, PT. AHM membuka layanan pemeriksaan dan penanganan dengan menyediakan layanan 24 jam lewat concact center Honda 1-500-989 yang dapat diakses dari seluruh Indonesia atau datang langsung ke bengkel AHASS terdekat.

Selain PT AHM, Ditjen Hubdat berserta KNKT juga melihat perlunya peningkatan edukasi terkait perawatan dan pemeliharaan kendaraan bermotor roda dua atau lebih.

Nah, kalau menurut brother terutama para pemilik motor Honda gimana nih?

Penulis : Galih Setiadi
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular