Find Us On Social Media :

Komen Pelanggan Bikin Biker Ojek Online Kehilangan Uang Rp 1,3 Juta untuk Biaya Istri yang Sakit

By , Senin, 19 Juni 2017 | 10:23 WIB

Saat driver ini ingin mulai online dan mencari penumpang, ia sudah tidak bisa masuk ke aplikasi.

Ia sempat mengira ponselnya error, tapi ia segera menuju Kemtim untuk meminta konfirmasi.

Ternyata, ia mendapat kabar bahwa akunnya memang sudah terkena suspend karena komentar customer.

Netizen ini pun menunggah screenshoot review yang ditulis si penumpang.

"Cari kesempatan dalam kesempitan. Alesan nggak ada kembalian tanpa ada usaha untuk cari dulu kembaliannya. Masa tarif 14 ribu, saya bayar 20 ribu. Kelakuan nih sudah jadi kebiasaan. Nilai uang nggak penting, tapi nilai moral lebih penting."

Terlihat pula bahwa penumpang ini memberi bintang 1 untuk si driver.

Akibat terkena suspend, driver ini harus kehilangan pekerjaannya.

Tak hanya itu, uang senilai Rp.1,3 juta yang sudah ia kumpulkan pun ikut melayang.

Padahal, bapak tua ini mengaku uang tersebut akan ia gunakan untuk pengobatan sang istri.

Unggahan ini jadi viral di Twitter dan telah dibagikan lebih dari 2,2 ribu kali.

Banyak netizen yang mengecam kejadian ini.

Mereka pun menyalahkan baik pelanggan dan perusahaan yang mengambil tindakan tanpa konfirmasi demi mendapat keuntungan lebih besar.

@shay_helia: "Enak bgt ya ambil duit driver, tinggal suruh 20 org cari alesan rate btg 1 dapet puluhan juta."

@rahayuni: "Kok ini ya pihak aplikasi nya nggak kroscek dulu ke bapaknya, harusnya mikir juga kalo komen customer nggak semua benar."

@ruthfebrina: "Jahat banget, jadi makin males pake gojek kalo ternyata mereka gini banget sama mitranya."

Sebaiknya pikirkan lebih dulu jika kamu ingin menulis review tentang sebuah pelayanan ya, guys.

Sampaikan dengan baik sehingga tidak merugikan orang lain, bahkan sampai menghilangkan pekerjaan orang lain.  

Artikel ini dipublikasikan Tribunnews.com dengan judul Diperlakukan Penumpang Seperti ini, Gaji Pengemudi Ojek Ditahan, Padahal untuk Pengobatan Istri