Find Us On Social Media :

Tukang Parkir Melawan Anggota TNI di Pasar Cirebon Minta Maaf, Penyeroyok TNI di Ciracas Dipenjara 5 Tahun

By Ahmad Ridho, Rabu, 30 Januari 2019 | 09:11 WIB
Pengeroyok anggota TNI di Ciracas akhirnua di penjara 5 tahun, sementara tukang parkir yang terlibat cekcok dengan anggota TNI di Cirebon meminta maaf. (Tribun Batam)

MOTOR Plus-online.com - Insiden keributan antara tukang parkir dengan anggota TNI kembali terjadi di pasar Cirebon.

Tukang parkir yang sudah bikin resah pedagang dan warga itu akhirnya dilaporkan ke Kamtibmas dan Babinsa.

Bukannya takut, tukang parkir bernama Rahmat itu malah terlibat cekcok sambil berteriak.

Keributan itu terjadi di areal parkiran pasar Cirebon pada Minggu (27/1/2019).

Baca Juga : Pasar di Cirebon Mencekam, Tukang Parkir Bernyali Besar Tantang Anggota TNI, Ini Kronologisnya

Baca Juga : Enggak Semua Pengepul Oli Jahat, Oli Bekas yang Dikumpulkan Ternyata Dijadikan Ini

Usai cekcok, Rahmat langsung digiring ke Kodim 0614 kota Cirebon.

Diapit dua anggota TNI, Rahmat meminta maaf kepada anggota TNI yang bertugas di Kodim 0614 kota Cirebon dan seluruh anggota TNI di Indonesia.

Anggota TNI terlibat cekcok dengan tukang parkir di sebuah pasar di Cirebon. (IG@riweuh_id)

Rahmat menyesal telah melawan anggota TNI dan berjanji enggak akan mengulangi lagi.

Insiden keributan di pasar Cirebon itu bermula saat Rahmat meminta jatah lahan parkir.

Baca Juga : Terlibat Cekcok dengan Anggota TNI di Pasar Cirebon, Tukang Parkir Digiring ke Kodim dan Lakukan Ini

Padahal dari keterangan warga, Rahmat sudah dikasih jatah bulanan Rp 500 ribu setiap bulan.

Kasus keributan ini akhirnya berakhir damai setelah Rahmat meminta maaf.

Pengeroyok TNI di Ciracas dipenjara 5 tahun

Pengeroyokan anggota TNI bernama Komaruddin dan Rivonda bermula karena salah paham.

Baca Juga : Peredaran Oli Palsu Bikin Resah, Begini Ciri Asli atau Palsu Menurut Pertamina

Tersangka bernama Herianto menggeser motor dan membentur kepada Komaruddin.

Usai ditegur, tersangka enggak terima dan akhirnya terjadi pengeroyokan.

Setelah sempat buron, beberapa tersangka penyeroyokan akhirnya diringkus di beberapa tempat berbeda.

Pelaku pertama yang diamankan adalah Agus Pryantara (AP), juru parkir liar yang juga terlibat dalam pengeroyokan tersebut.

Baca Juga : Rantai Keteng Motor Honda CS-1 Minta Jajan? Bisa Pakai Keteng Matic Honda atau Yamaha

Agus ditangkap di rumahnya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (12/12/2018) saat ia masih tidur.

Lalu pelaku kedua yang diamankan, Herianto Panjaitan (HP) alias E.

Dia merupakan juru parkir yang pertama kali terlibat cekcok dengan anggota TNI AL Kapten Komaruddin.

"Tersangka kedua kami ambil di rumahnya tadi malam, inisial HP alias E, umurnya 28 tahun, pekerjaan juga juru parkir," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/12/2018).

Baca Juga : Lagi Marak Soal Oli Palsu, Emang Ada Motor Yang Gak Butuh Oli?

"Perannya menggeser motor yang mengenai korban (Komaruddin) dan mendorong dada korban kedua (anggota TNI AD Pratu Rivonanda)," tambahnya.

Menurut keterangan dari kedua tersangka yang telah diamankan, polisi mendapatkan informasi ada tiga orang lainnya Iwan Hutapea (IH), Depi (D), dan Suci Ramdhani (SR).

Iwan Hutapea (IH) dan Suci Ramdhani (SR) adalah suami istri.

Dan akhirnya, Iwan Hutapea (IH) dan Suci Ramdhani (SR) dibekuk.

Baca Juga : Miris, Cuma Hitungan 17 jam, 3 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan Motor

"Tim Gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya Resmob dan Jatanras telah melakukan penangkapan terhadap tersangka Iwan Hutapea (IH) dan Suci Ramdhani (SR)," ujar Argo.

Kedua tersangka ditangkap di Jalan Raya Citayam, Gang Laskar, Kecamatan Cipayung, Depok, hari ini pukul 13.30 WIB.

Menurut dia, dalam kasus ini Suci turut mendorong dan memukul Komaruddin saat cekcok terjadi.

Terbaru Kamis malam, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah menangkap Depi.

Baca Juga : Begini Tanggapan Menhub, Soal Wacana Motor Boleh Masuk Jalan Tol

"Iya (telah dilakukan penangkapan Depi)," ujar Argo.

Ia mengatakan, Depi ditangkap di Cawang, Jakarta Timur.

Para tersangka akan dikenai Pasal 170 jo Pasal 351 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Ceritanya si bapak ini minta jatah lahan parkir di salah satu pasar di Cirebon. Sedangkan dia sudah di kasih uang tiap bulan sebesar 500. Nah warga mengadu sama Kamtibmas dan Babinsa. Begitu disamperim malah terjadi cekcok. Katanya sih si bapak itu adalah pecatan Kopka Laut yang sekarang jadi LSM. Walau sempat tegang, kasusnya berujung damai.

A post shared by ???? ???? ???? ???? ???? ???? _???? ???? (@riweuh_id) on