Find Us On Social Media :

Duh, Jorge Lorenzo Pesimistis MotoGP 2020 Digelar, Gara-gara Hal Ini Belum Ditemukan

By Erwan Hartawan, Selasa, 21 April 2020 | 16:00 WIB
Ilustrasi. Jorge Lorenzo Berikan Tantangan Turunkan Berat Badan, Berhadiah Helm Shark (Instagram/@jorgelorenzo99)

MOTOR Plus-Online.com - Seri perdana MotoGP 2020 masih gantung kepastian.

Setelah seri pembuka di Qatar digelar tanpa kelas primer, berturut-turut balapan MotoGP Thailand, Amerika Serikat, Argentina, Spanyol, Prancis, serta Jerman terpaksa ditunda.

Penyelenggaraan musim ini terhambat akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Rencananya, balapan baru bisa digeber pada 28 Juni di Sirkuit Assen, Belanda.

Baca Juga: Wow! Pembalap Tim Yamaha MotoGP 2021-2022, Sama-sama Pakai Nomor Start Sesuai Tanggal Ini

Baca Juga: Siapa Bakal Menyusul? Ini Dia Pembalap MotoGP Yang Dipastikan Ngaspal Tahun Depan

Namun demikian, kepastian tersebut masih simpang siur lantaran sirkuit Assen (Belanda) kabarnya meminta penjadwalan ulang balapan dari bulan Juni ke Agustus atau September.

Melihat kondisi-kondisi tersebut, pihak Dorna mewacanakan balapan tanpa penonton agar MotoGP musim ini tetap dapat diselenggarakan.

Selain itu, bakal ada pembatasan kru yang boleh masuk ke sirkuit untuk setiap tim.

Opsi lainnya yang sempat mencuat yakni dengan mengadakan balapan di lima negara saja.

Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu, Ini Alasan Kenapa Motor MotoGP Menggunakan Kopling Kering

Nantinya, para pembalap akan menjalani dua kali balapan dalam dua minggu di setiap sirkuitnya.

Namun, opsi-opsi yang ada itu ditanggapi pesimis oleh Lorenzo.

Menurut pembalap penguji Yamaha itu, balapan MotoGP 2020 tak akan terlaksana jika vaksin COVID-19 belum ditemukan.

"Saya pesimis karena para ahli mengatakan jika hanya vaksinasi saja yang dapat mengubah situasi secara signifikan," kata Lorenzo, dilansir dari Speedweek.

Baca Juga: Tetap Semangat, Begini Pembalap MotoGP Ini Rayakan HUT Di Saat Isolasi Covid-19, Sederhana Penuh Makna

"Para peneliti di seluruh dunia tengah bekerja keras untuk menemukan obat yang cocok," tambah Lorenzo.

Namun, itu masih bisa memakan waktu enam hingga dua belas bulan dan itu bisa menjadi masalah," Lorenzo mengungkapkan.