Find Us On Social Media :

Heboh Soal Ujian Praktik SIM C di Indonesia dan Negara Tetangga, Simak Penjelasan Polisi

By Galih Setiadi, Sabtu, 11 Desember 2021 | 12:05 WIB
Perbandingan ujian praktik SIM C di Indonesia (kiri) dan Taiwan (kanan). (Twitter.com/txtdrbekasi)

MOTOR Plus-online.com - Lagi ramai di media sosial soal ujian praktik SIM C di Indonesia dan negara ini.

Seperti yang brother tahu, untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM), perlu serangkaian tes atau ujian.

Termasuk ujian praktik, supaya brother bisa sah dan layak punya SIM.

Namun, beredar perbanding ujian praktik SIM di Indonesia dan Taiwan.

"Pantes pada jago nyalip truk di Narogong," kata penyebar video, bisa dilihat dengan klik LINK INI.

Di Indonesia, terlihat polisi yang mempraktikkan ujian SIM C harus berjalan zig-zag untuk menghindari cone-cone di sisi lintasan.

Selain itu, petugas juga tampak melakukan manuver berputar seperti angka "8" tanpa kaki harus menyentuh tanah.

Sementara itu, di Taiwan terlihat lebih mudah. Seorang yang diduga sebagai pemohon SIM hanya diminta melintasi jalan lurus lalu berputar.

Baca Juga: Video Ujian Praktik SIM di Indonesia Ternyata Lebih Susah Dibanding di Luar Negeri

Baca Juga: Murah Banget Biaya Perpanjang SIM Desember 2021 Cuma Segini, Buruan Urus

Dari zig-zag hingga berputar seperti angka 8 saat praktik ujian SIM C dimaksudkan untuk melatih keseimbangan pengemudi kendaraan bermotor.

Hal itu disampaikan Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri Kombes Pol Tri Julianto Djati Utomo.

"Untuk melatih kelincahan dan keseimbangan dalam mengemudi," tuturnya dikutip dari Kompas.com.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kasubdit STNK Korlantas Polri Kombes Pol Taslim Chairuddin.

Baca Juga: Pindah Alamat Domisili, Begini Syarat dan Cara Ganti Data pada SIM

Menurutnya, prosedur ujian praktik SIM C berputar seperti angka 8 sudah diterapkan sejak lama.

"Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kemahiran pengemudi roda dua dalam mengatur keseimbangan tubuh ketika mengemudikan kendaraan di jalan," ujarnya terpisah, Jumat (10/12/2021).

Taslim menambahkan, SIM bukan sekadar izin yang dibutuhkan pengendara kendaraan bermotor saat berkendara di jalan raya.

Menurutnya, SIM adalah privilage atau penghargaan yang diberikan negara kepada warganya atas kompetensi yang dimiliki dalam mengemudikan kendaraan.

Baca Juga: Bocor Foto SIM Presiden Jokowi, Netizen Penasaran Sama Kolom Pekerjaan

Persoalan kompetensi dalam berkendara, imbuh Taslim, tidaklah sederhana.

Ada tiga elemen penting di dalamnya, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku.

"Pengetahuan diukur melakui ujian teori, di mana seorang calon pengemudi dituntut harus tahu aturan bagaimana aturan dan tata cara mengemudikan kendaraan yang baik dan benar di jalan, uji praktik adalah untuk mengukur keterampilan calon pengemudi," kata Taslim.

"Yang jadi persoalan saat ini adalah bagaimana mengukur sikap perilaku atau attitude seorang calon pengemudi. Karena itu sangat terkait dengan karakter dasar yang terbangun oleh keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama, dan lingkungan sosial," tandasnya.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Ujian Praktik SIM C di Indonesia dengan Memutari Angka 8, Ini Kata Korlantas Polri"