Crossplane Crankshaft, Rahasia Jinaknya Motor Yamaha di Arena MotoGP

Mohammad Nurul Hidayah - Rabu, 25 Juli 2018 | 10:53 WIB
Ash On Bikes
Penampakan posisi piston crossplane crankshaft

MOTOR Plus-online.com - Motor Yamaha di MotoGP yakni Yamaha YZR-M1 terkenal sebagai motor terjinak di MotoGP.

M1 terkenal mudah dikendarai dibandingkan para kompetitornya.

Pasti banyak yang penasaran hal apa yang bikin motor ini memanjakan para pembalapnya.

Salah satu diantaranya adalah teknologi crossplane crankshaft di jangtung M1.

(BACA JUGA : Ini Dia Deretan Mamah Racing yang Jadi Kunci Suksesnya Pembalap Muda)

Di mesin 4 silinder inline umumnya menggunakan metode pembakaran 1-4-2-3 dengan jeda waktu pengapian 180 derajat.

Dengan begitu silinder 1 dan 4 menyala bersamaan, kemudian dilanjutkan dengan silinder 2 dan 3 yang disebut dengan flatplane.

Cycle World
Posisi piston flatplane crankshaft
Mesin tipe ini punya efek negatif berupa munculnya noise berlebih, getaran besar dan torsi akibat momen inersia yang fluktuatif.

Makanya, untuk menghilangkan efek negatif itu Yamaha mengembangkan mesin dengan tipe crossplane crankshaft.

(BACA JUGA : Diangkat Jadi Dewan Pembina MBI, Ini Koleksi Moge Ketua DPR RI Bambang Soesatyo)

Pada sistem crossplane crankshaft,empat piston meledak bergantian secara lebih rapat tiap 90 derajat.

Artinya, saat piston 1 meledak, 90 derajat berikutnya piston 2 meledak dan berturut turut sampai piston 4.

Sistem crossplane crankshaft membuat mesin bekerja lebih halus dan minim getaran.

Mesin ini dikembangkan oleh Furusawa yang melahirkan project Yamaha YZR-M1.

(BACA JUGA : Casey Stoner Enggak Setuju Kalau Rossi Berhenti Balap, Alasannya Kuat)

Mesin crossplane crankshaft ini pertamakali dijajal oleh Valentino Rossi.

Masao Furusawa sendiri sempat kaget ketika mendengar komentar Rossi ketika pertamakali menjajal mesin crossplane ini.

Rossi mengatakan kalau motor terasa lambat, namun catatan waktunya lebih bagus dari motor sebelumnya.

Hal ini terjadi karena sistem Crossplane ini sangat-sangat lembut dan jauh lebih halus sehingga rider tidak merasakan efek agresif sehingga mereka bahkan merasa motor tersebut sangat lambat.

motogp
Masao Furusawa (kiri) dan Valentino Rossi (kanan)
(BACA JUGA : Alat Canggih Ini Mengancam Petugas SPBU Jadi Pengangguran, Masyarakat Enggak Setuju)

Tujuan dibuatnya desain seperti ini adalah untuk memberikan tingkat redaman getaran mesin yang sempurna memanfatkan gaya tolak poros engkol yang saling bersilangan.

Hasilnya,Yamaha M1 mampu melakukan proses berbelok dan berganti arah dengan sangat stabil dan kontrol yang maksimal.

Makanya motor ini terkenal cepat, mudah berganti arah dan berkarakter mesin lembut.

Teknologi crossplane crankshaft juga diturunkan Yamaha ke Yamaha R1 terbaru.





KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular