Geger Helm Berlogo SNI Tetap Ditilang Polisi Saat Razia Gabungan, Padahal Pengujiannya Banyak Banget

Galih Setiadi - Senin, 27 Juli 2020 | 10:20 WIB
IG @TMC Polri
Geger helm berlogo SNI tetap ditilang dalam razia gabungan, padahal pengujiannya banyak banget.

MOTOR Plus-online.com - Geger helm SNI tetap ditilang polisi saat razia gabungan, padahal tahap pengujiannya banyak banget.

Razia gabungan dalam Operasi Patuh 2020 menyasar pemotor soal helm.

Sebelumnya pengendara motor wajib memakai helm yang berlogo SNI.

Namun, hal itu enggak jaminan bakal lolos dari razia polisi.

Baca Juga: Waspada Helm Berlogo SNI Tetap Ditilang saat Razia Gabungan, SNI, DOT dan Snell di Helm Apaan Sih?

Gencarnya operasi Patuh Jaya 2020 salah satu poin penting yang jadi perhatian Polisi adalah tidak menggunakan helm SNI.

Para pelanggar dikenai sanksi tilang sebesar Rp 250.000 jika logo SNI salah alias tidak benar.

Logo SNI yang asli pada helm bukan berupa stiker atau tinta tapi berupa cetak timbul atau embos.

Lebih jauh lagi, banyak tahap pengujian tentang helm berstandar SNI.

Baca Juga: Helm SNI Tetap Ditilang Ketahui Logo yang Benar Agar Lolos Razia Polisi

Badan Standarisasi Nasional (BSN) punya sembilan tahap pengujian soal helm SNI.

Pertama, pengujian kejut helm SNI dengan menjatuhkan dari ketinggian 2,5 meter dengan kecepatan 20,8 km/jam langsung menghantam pada permukaan besi di bawah.

Tes ini dilakukan beberapa kali pada 4 sisi helm, yakni sisi jidat (ubun-ubun), sisi belakang, sisi kanan helm, dan sisi kiri helm.

Selanjutnya akan diperoleh nilai dari hasil tes tersebut yang menentukan apakah helm tersebut lulus atau tidak.

YouTube.com/BSN
Salah satu pengujiam helm berlogo SNI adalah dari sisi kejutnya.

jika efek 'G force Peak' ini kepada helm melebihi nilai batas tertentu (sekitar 300 G, tergantung pada standar dan jenis test), helm tersebut tidak lulus test.

Baca Juga: Cek Helm Anda Polisi Mengincar Logo 3 Huruf Dalam Razia Operasi Patuh Jaya 2020 Jika Janggal Jangan Dipakai

Uji Penetrasi

Konsep pengujian helm ini dari sisi durabilitas atau ketahanannya.

Cara pengujiannya adalah pertama-tama Helm diletakkan ke plat besi yang kokoh lalu kemudian sebuah besi yang bentuknya meruncig seberat 3kg menusuk shell helm dibagian atas helm.

YouTube.com/BSN
Tahap kedua pengujian helm SNI adalah uji tembus.

Beban besi tidak boleh menembus helm atau bahkan mencapai kontak sesaat dengan bagian dalam helm dekat dengan bagian kepala, jika menembus maka uji tes akan gagal.

Baca Juga: Pemotor Ketar-ketir Polisi Incar 6 Komponen Ini, Langsung Dicek Kalau Lupa Siap-siap Penjara 1 Bulan

Uji Efektivitas Sistem Penahan

Tahap pengujian helm ini bertujuan helm tidak terlepaas saat pemotor terjatuh.

Helm dipasang pada tiang penyangga yang berdiri sehingga helm akan menghadap ke bawah pada sudut sekitar 135 derajat.

selanjutnya Helm ditempatkan pada posisi yang disesuaikan untuk mendapatkan kondisi "best fit".

Jika pada tes ini helm terlepas saat ditarik kebawah oleh beban besi yang dikaitkan, maka tes akan dinyatakan gagal.

YouTube.com/BSN
Sistem penahan helm SNI enggak boleh lepas.

Baca Juga: Cek Helm Anda Polisi Mengincar Logo 3 Huruf Dalam Razia Operasi Patuh Jaya 2020 Jika Janggal Jangan Dipakai

4. Uji Kekuatan Sistem Penahan dengan Tali Pemegang

Proses pengujian helm kali ini diletakkan pada posisi kepala normal kemudian tali pengikat (strap) dagu diikat ke bawah dengan sebuah peralatan khusus.

Bagian rahang ditarik oleh beban dengan berat sekitar 23 kg selama kurang lebih satu menit.

YouTube.com/BSN
Tahap pengujian helm SNI keempat dari tali strap.

Pengeujian ini kemudian dijalankan bertahap dari beban awal sekitar 23 kg hingga beban mencapai 38 kg.

Tes ini dinyatakan gagal apabila helm tidak dapat menahan beban mekanik atau jika terjadi perenggangan pada tali pengikat (strap) yang melebihi 30 mm.

Baca Juga: Waduh Banyak Intercom Black Market di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan Produsen?

5. Uji impact miring

Tes dampak miring (Oblique impact tests) bertujuan untuk mendapatkan informasi penting mengenai tingkat perlindungan helm.

Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil tes impact miring pada helm.

Faktor pertama adalah sudut anvil di mana dampak helm, Yang kedua adalah gesekan antara shell dan bagian dalam helm.

Nilai gaya arah membujur puncak maksimal 2,5 kN, dengan waktu impact maksimal 15,5 N.detik.

YouTube.com/BSN
Tes pengujian miring pada helm SNI bertujuan tingkat perlindungan helm.

Baca Juga: Jangan Lirik Merek Lain, Intercom Helm EJEAS V6 Pro Lagi Diskon, Komunikasi Saat Touring Makin Lancar

8. Uji pelindung dagu

Selanjutnya untuk tes helm full face yang memiliki dagu maka dilakukan tes pelindung dagu

Tes ini untuk melihat kekuatan bagian dagu saat menerima benturan jika terjadi kecelakan dan bagian bagian dagu menerima benturan.

Cara pengujiannya adalah helm ditekakkan di sebuah plat dimana bagia dagu menghadap ke langit.

Kemudian sebuah benda yang terbuat dari besi dengan berat tertentu dijatuhkan dari atas menghantam bagian dagu.

Biar gak penasaran, simak videonya di bawah ya bro.

Source : youtube.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular