MOTOR Plus-online.com - Bikin penasaran cara hilangkan baret di kaca helm motor pakai amplas, beneran aman atau makin tambah parah?
Kabar penting buat bikers, terutama yang kaca helm motor atau visor miliknya baret atau lecet.
Memasuki musim hujan begini, tentunya perawatan beberapa bagian amat penting, termasuk kaca helm motor.
Soalnya, bukan tidak mungkin kaca helm bakal muncul baret yang berasal dari sapuan debu, atau mungkin guyuran hujan.
Apalagi cuaca yang tidak menentu dan bisa terjadi hujan sewaktu-waktu, kotoran pada visor rasanya ingin segera dibersihkan.
Kalau sudah baret, tentunya bikers dan pemilik helm lainnya mencari cara terbaik untuk menghilangkan baret di visor.
Salah satunya dengan cara menggosok bagian visor helm dengan amplas.
Pertanyaannya, aman atau enggak menggosok area baret pada permukaan visor helm memakai amplas?
Baca Juga: Jangan Asal, Bersihkan Kaca Helm Harus Searah Dan Terapkan Cara Ini
Menanggapi hal itu, pemilik Fantasi Helm, Hendra Nabawi memberikan penjelasan.
Ia mengatakan, menghilangkan baret pada kaca helm motor dengan amplas terlalu beresiko.
"Biasanya baret pada helm itu ada yang halus dan timbul, dan banyak yang bilang bisa dihilangkan dengan memakai amplas. Kalau menurut saya pribadi, itu terlalu beresiko," ungkap Hendra, Jumat (21/10/2022).
"Permukaan visor helm dari bahan campuran, jadi agak riskan kalau digosok memakai amplas. Kalaupun bisa hilang (baret), takutnya visor malah buram," lanjutnya.
Maka dari itu, ia menyarankan kaca helm motor yang sudah baret untuk mengganti dengan yang baru.
"Sebaiknya beli baru (visor) saja. Apalagi bahan kaca helm beda-beda ya. Kalau pun masih mau memakai cara itu, harus pakai perasaan saat menggosok," ungkap pria yang usahanya berada di Jalan Maulana Hasanudin RT 005/003, Cipondoh, Tangerang itu.
"Tapi ya itu tadi, lebih baik ganti kaca helm saja kalau sudah baret apalagi kalau parah. Daripada saat sudah digosok malah buram, malah berbahaya saat dipakai di jalanan," pungkasnya.
| Penulis | : | Galih Setiadi |
| Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR