Deretan Pembalap Jepang yang Tewas di Usia Muda, Salah Satunya Diprediksi Bisa Juara Dunia MotoGP

Uje - Jumat, 18 Agustus 2023 | 21:35 WIB
Tim MOTOR Plus
Para pembalap Jepang yang tewas di Sirkuit. Nobuyuki Wakai, Yasutomo Nagai, Daijiro Kato dan Shoya Tomizawa

Tapi Kato membuktikan kalau kalah motor bukan berarti kalah skill, pada balapan ketiga di Sirkuit Jerez, Spanyol ia berhasil finish di posisi kedua di belakang Valentino Rossi dengan jarak hanya 1 detik saja.

https://www.corriere.it/
Kecelakaan Daijiro Kato pada tahun 2003 di Sirkuit Suzuka

Karena melihat performanya meningkat, pada seri kesepuluh musim 2002 di Sirkuit Brno, Republik Ceko ia langsung diberikan Honda RC211V, hasilnya ia langsung finish kedua lagi.

Kato finish di posisi tujuh pada musim perdananya di ajang MotoGP, ia lanjut bersama tim Gresini yang saat itu bernama Telefonica Movistar Honda pada tahun 2003 dan bertandem dengan Sete Gibernau.

Honda RC211V merupakan motor paling kuat di ajang MotoGP saat itu, makanya banyak yang memprediksi ia akan bertarung melawan Valentino Rossi untuk musim 2003.

Tapi sayangnya hal tersebut tidak pernah terjadi, baru seri pembuka MotoGP 2003 yang digelar di Sirkuit Suzuka Daijiro Kato tewas di depan publiknya sendiri setelah crash parah di Casio Triangle atau final chicane Sirkuit Suzuka.

Saat itu motor Honda RC211V milik Kato menabrak tembok pembatas dengan kecepatan tinggi (200 Km/jam) minimnya area run-off di Sirkuit Suzuka jadi penyebab utama Kato langsung menghantam tembok.

Sejak kematian Kato di usia yang baru 26 tahun, Sirkuit Suzuka langsung dihapus dari ajang MotoGP dan tidak pernah kembali karena dianggap berbahaya.

Rekan setim Daijiro Kato, Sete Gibernau saat itu berhasil meraih runner-up di akhir musim dan empat motor Honda RC211V mendominasi top 5 klasemen.

Makanya banyak yang menganggap kalau saja Kato tidak tewas di Suzuka, ia bisa bertarung dengan Valentino Rossi di kelas MotoGP dan menjad juara dunia pertama kelas MotoGP asal Jepang.


4. Shoya Tomizawa

wikimedia
Shoya Tomizawa (tengah) jadi pemenang pertama balap Moto2

Shoya Tomizawa jadi bahan perbincangan ketika kelas Moto2 baru digelar pertama kalinya pada tahun 2010.

Saat itu kelas Moto2 dengan motor 600 cc menjadi kelas baru menggantikan kelas 250 cc yang dianggap sudah terlalu mahal dan minim peserta.

Saat itu Shoya Tomizawa yang turun bersama tim Technomag-CIP dengan sasis Suter berhasil memenangkan balapan pertama kelas Moto2 di Sirkuit Losail, Qatar.

Hal tersebut terbilang mengejutkan karena musim sebelumnya Tomizawa tidak pernah finish di posisi lebih dari 10 saat debut di kelas 250cc.

Tomizawa yang baru berusia 19 tahun kemudian meraih satu podium lagi di Jerez, penampilannya juga cukup konsisten di posisi 10 besar.

Tapi naas memasuki seri 12 yang digelar di Sirkuit Misano, San Marino Tomizawa harus meregang nyawa.

AFP/Getty Images
Crash Shoya Tomizawa di Sirkuit Misano tahun 2010, mirip kejadian Haruki Noguchi

Shoya Tomizawa yang saat itu berada di posisi keempat kehilangan grip yang membuatnya terjatuh di tikungan 11 atau Curvone, tikungan tersebut merupakan dua tikungan cepat ke kanan yang cukup berbahaya.

Karena kelas Moto2 saat itu masih baru dan rapat serta jumlah peserta yang cukup banyak mencapai 39 rider tubuh Tomizawa yang masih berada di racing line tidak bisa dihindari rider lain.

Dua rider di belakang Tomizawa yakni Scott Redding dan Alex de Angelis langsung melindas tubuh Tomizawa.

Mirip kejadian yang dialami Haruki Noguchi di Sirkuit Mandalika pekan lalu.

Tomizawa langsung dibawa ke medical centre Sirkuit Misano, tapi tidak lama kemudian ia diumumkan meninggal dunia di usia baru 19 tahun.

Penulis : Uje
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular