Pakar ITB Bongkar Resiko Campur Pertalite dengan Pertamax, Pelan Tapi Pasti Seperti Minum Es Campur

Aong - Jumat, 13 Oktober 2023 | 08:23 WIB
Aong Ulinnuha dan Facebook Ecko Marrecko Chan
Resiko mencampur Pertalite dan Pertamax ruang bakar banyak deposite

Baca Juga: Bensin Pertalite Turbo RON 94 Lebih Murah dari Pertamax 92 Namun Ahli ITB Memberi Penjelasan Begini

Hal ini diungkapkan Prof. Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juga peneliti LAPI ITB.

Yus meminta agar pemotor atau pemobil meninggalkan kebiasaan tersebut karena bisa berakibat buruk untuk motor.

Sering mencapur Pertalite dengan Pertamax memang tidak langsung dirasakan namun bisa merusak mesin lama-lama.

"Sebaiknya kebiasaan campur bensin ditinggalkan karena mengundang harm effect (efek berbahaya)," jelas Prof. Tri Yuswidjajanto kepada MOTOR Plus-online, beberapa waktu lalu.

Kebiasaan tersebut malah berdampak pada berkurangnya kadar detergen yang terdapat dalam bensin Pertamax tersebut.

Selain itu juga, alih-alih mendapatkan kadar oktan yang tinggi, yang terjadi malah deposit semakin bertumpuk.

Akibat dari zat aditif dan detergen yang menurun, bisa berakibat menyumbat injektor dan kepala klep serta kepala piston menjadi berkerak.

"Pembakaran yang sempurna memang menghasilkan deposit pada ruang bakar (piston) dan hal tersebut memang wajar,” lanjut Prof. Tri Yuswidjajanto.

Penggunaan bensin juga mempengaruhi banyaknya deposit yang dihasilkan olah ruang bakar.

Seperti penggunaan bensin Pertamax pada motor injeksi, efeknya memang menghasilkan deposit yang banyak ketimbang Pertalite.

Namun hal tersebut justru efek dari pembersihan injektor dan ruang katup yang optimal, sehingga menghasilkan deposit yang cenderung banyak ketimbang Pertalite.

"Deposit yang menempel pada injektor itu maksimal 15%, sedangkan untuk ruang katup ketebalannya 50 mg lalu untuk ruang bakar (piston) sebesar 40%," tutupnya.

Jadi jangan heran kalau sehabis menggunakan Pertamax, deposit yang timbul lebih banyak dari Pertalite, karena memang merontokan deposit di injektor dan ruang katup atau saluran isap.

Di tambah lagi jika kebiasaan mencampur-campur bensin terus dilakukan, bisa berakibat mesin menjadi ngelitik dan yang parahnya performa motor jadi menurun.

Tetapi hal tersebut enggak akan terjadi, kalau motor meminum bensin beroktan tinggi kesehatan mesin menjadi terjamin.

Nah, mulai sekarang stop campur-campur beberapa jenis BBM di motor Anda karena resikonya mesin jadi rusak.

Penulis : Aong
Editor : Aong




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular