Selain Ribet Terungkap Pemilik Kendaraan Malas Bayar Pajak di Samsat

Aong - Senin, 1 Maret 2021 | 09:00 WIB
Kompas.com/Otomania
Antrian panjang di Samat ketika bayar pajak kendaraan sebelum pandemi

MOTOR Plus-online.com - Banyak yang malas bayar pajak kendaraan sehingga menunggak berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Selain ribet terungkap pemilik kendaraan malas bayar pajak di samsat sehingga memanfaatkan biro jasa atau calo.

Yang membuat ribet proses bayar pajak kendaraan karena kurang praktis dan cenderung berbelit hingga antri panjang dan waktunya molor.

Meski ketika di samsat hanya 30 menit kadang bagi warga yang tinggal di daerah perlu menempuh perjalanan 20 bahkan 30 km. 

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar Alasan Bayar Pajak Kendaraan Wajib Pakai KTP

Baca Juga: Awas STNK Mati Kendaraan Motor atau Mobil Bisa Disita Polisi

Sehingga untuk proses bayar pajak saja memakan waktu setengah hari bahkan satu hari. 

Ternyata, sudah ada hasil studi tentang pembayaran pajak kendaraan tahunan di Samsat.

Diagnostik Transformasi Digital Pajak Terkait Kendaraan Bermotor yang dilakukan Bapenda Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Pusilkom UI) menyebutkan bahwa pembayaran pajak kendaraan tahunan di Samsat dinilai tidak mudah.

Seperti yang disampaikan Direktur Pusikom UI, Denny.

Baca Juga: 2 Provinsi Kasih Pemutihan Pajak Dan Bebas Bea Balik Nama, Buruan Urus

"Clearance time pajak kendaraan bermotor tahunan itu sekitar 30 menit sampai 3 jam," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.

Belum lagi ketika ada penghapusan denda pajak kendaraan.

"Bahkan ketika sedang ada penghapusan denda pajak itu bisa lebih lama lagi," lanjutnya.

Menurutnya, tidak praktis dan berbelitnya pengurusan pajak kendaraan bermotor itu salah satunya disebabkan karena pengisian dokumen atau formulir yang berulang.

Kompas.com
STNK sebagai dokumen yang harus diserahkan saat bayar pajak kendaraan tahunan.

Baca Juga: Mau Dapat Pemutihan Pajak Kendaraan dan Bebas Bea Balik Nama, Ketahui Syaratnya

Padahal di era digital dan pandemi seperti sekarang, harusnya hal tersebut bisa dipermudah dengan formulir daring yang diperiksa secara digital.

"Bagi masyarakat itu khawatir untuk datang ke Samsat (karena kondisi pandemi COVID-19)," kata Denny.

"Saya sendiri juga membayar pajak itu khawatir, saya menempuh jalan dengan drive thru akhirnya. Karena menurut saya itu jadi lebih aman," tuturnya.

Denny juga menambahkan, pengurusan pajak kendaraan bermotor secara manual butuh biaya lebih tinggi ketimbang lewat online.

Baca Juga: Mau Bayar Pajak Kendaraan Tapi BPKB Masih Di Leasing? Intip Nih Caranya

Mulai dari ongkos yang diperlukan untuk mencapai loket-loket Samsat, di luar dari biaya pajak yang harus dibayar.

Kemudian terbuangnya produktivitas, karena harus meluangkan waktu setidaknya setengah hari kerja dalam mengurus pajak kendaraan bermotor.

"Karena tidak mudah ini, banyak yang menempuh dengan biro jasa." kata Denny.

"Sekilas kalau estimasi mungkin 30 persen yang menggunakan biro jasa" tambahnya.

Baca Juga: Buruan Diurus Bro, Pemutihan Pajak Kendaraan Diperpanjang Sampai Juni 2021

Denny pun merincikan biaya yang harus dikeluarkan.

"Berapa biayanya yang masyarakat harus bayarkan? Untuk roda dua Rp 100.000 - Rp 250.000, roda empat sekitar Rp 200.000 - Rp 250.000 (di luar pajak yang harus disetor ke pemerintah)," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bayar Pajak Tahunan di Samsat Tidak Mudah, Banyak yang Manfaatkan Biro Jasa"

Penulis : Aong
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular