Tantangan Pickers Store Untuk Menjadi Brand yang Trash Properly

Nana Triana - Kamis, 27 Mei 2021 | 12:08 WIB
Dok. Motoflow
Pickers Store merupakan salah satu brand asal Bandung yang menerapkan prinsip trash properly.

 

MOTOR Plus-Online.com – Berawal dari kecintaan sang ayah mengumpulkan barang-barang vintage, Chandra Perdana Murti (39) terinspirasi membangun sebuah garage sale—toko jual beli barang bekas.

Bersama istrinya, Irvine Jasta yang kebetulan adalah seorang custom painter, Chandra menjalani bisnis tersebut. Pada 2012, ia pun meresmikan toko tersebut dengan nama Pickers Store.

“Jadi Pickers Store ini terinspirasi dari ayah. Sementara nama tokonya, Pickers Store terinspirasi dari film seri American Pickers yang dibintangi Mike Wolfe dan Frank Fritz,” kisah Chandra saat dihubungi oleh Motorplus-online, Senin (10/5/2021).

Film tersebut bercerita tentang dua orang yang gemar mengumpulkan barang antik. Dalam perjalanannya Pickers Store berubah menjadi garage sale yang menjual barang-barang seken otomotif, mulai dari sparepart hingga produk Do It Yourself (DIY). Salah satunya, berbagai produk dari Mooneyes.

Baca Juga: Rekomendasi Kreasi Spare Part Motor Bekas agar Tetap Bermanfaat

Tak disangka, garage sale yang dibukanya menuai antusias pecinta barang-barang otomotif bergaya retro dan vintage. Memasuki 2013, Pickers Store semakin berkembang dengan tingginya permintaan bahkan beberapa pelanggan meminta Chandra untuk menyediakan berbagai produk baru yang di jual di Pickers Store.

“Setelah mendapat masukan dan saran dari teman-teman yang datang ke sini. Saya memutuskan untuk menjual produk-produk baru buatan lokal, misalnya t-shirt hingga riding gear tersedia di sini,” tambah Chandra.

Dua event yang buat Pickers Store makin dikenal

Chandra mengungkapkan, keberhasilan Picker Store juga tak lepas dari berbagai event yang ia gelar untuk mewadahi pecinta otomotif, khususnya custom culture berkumpul.

Dok. MotoFlow
Kreasi vintage menghiasi ruang display Pickers Store

“Pertama kali saya buat event itu bertajuk ‘Two Wheels Garage Cruisin’ pada 2013. Saat itu, hanya mengundang pecinta motor,” jelas Chandra.

Sukses dengan event pertama, di tahun berikutnya Chandra kembali membuat event yang jauh lebih besar dengan mengusung konsep BBQ Ride.

Baca Juga: Tips Merawat Motor Koleksi Biar Bersih dan Enggak Nyampah

Event ini menjadi ajang bertemunya pecinta motor custom dan para kreator menampilkan karya terbaiknya yang dikemas dalam bentuk festival. 

“Kenapa BBQ Ride karena konsepnya barbeque-an sambil ngeliat motor hasil karya teman-teman," ujar Chandra.

Sampai saat ini, BBQ Ride telah dihelat enam kali di Kota Bandung. Arenanya pun berpindah-pindah, misalnya, seperti di Balai Kota, PT KAI, atau di daerah Arcamanik. Tak tanggung-tanggung, rata-rata pengunjung bisa mencapai 15.000 orang.

Imbasnya, Pickers Store semakin dikenal dan kebanjiran order, salah satunya produk DIY dan riding gear untuk pecinta custom culture. Selain itu, Chandra dan sang istri juga sering menerima order dekorasi garasi dengan konsep vintage.

Dok. MotoFlow
Deretan produk lokal yang dijual di Pickers Store

Hadir dengan konsep vintage, melalui Pickers Store, Chandra tanpa disadari turut menyebarkan semangat Trash Properly. Barang-barang tua yang tidak terpakai ia buat memiliki fungsi dan nilai baru.

Untuk membuat produk-produknya, Pickers Store juga mengusahakan sebisa mungkin tidak menghasilkan limbah.

Baca Juga: Behind The Story Part 2: Sekepal Aspal Ride and Grill Collaboration Merchandise

Beberapa produk yang ia buat, bahkan memanfaatkan bagian otomotif. Contohnya saja, asbak yang dibuat dari piston bekas dan ornamen ruangan yang dibuat dari kunci pas.

“Semua produk yang dihasilkan seminimal mungkin menghasilkan limbah. Sebab, kami mengutamakan prinsip Trash Properly,” ujar pria kelahiran 11 November 1982 tersebut.

Tak hanya itu, Chandra menjelaskan, selain produk setiap pelanggan yang berbelanja di sini dikemas menggunakan plastik yang mudah terurai.

“Sudah lama kami juga menggunakan plastik yang mudah terurai dari serat singkong. Selain itu, Pickers Store juga tak jarang menggunakan goodie bag supaya bisa digunakan berkali-kali,” jelas Chandra.

Tantangan menerapkan prinsip Trash Properly

Meski demikian, Pickers Store juga memiliki berbagai tantangan khususnya saat membuat produk dengan prinsip Trash Properlyterutama produk DIY yang dibuat dari bahan bekas yang jumlahnya cukup terbatas.

Dok. MotoFlow
Beragam produk dijual di Pickers Store

“Saat ini, sulit untuk mendapatkan barang seken yang kita inginkan dan jika ada pun harganya cukup mahal,” keluh Chandra.

Chandra juga menerangkan, dalam satu produksi membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Contohnya, saat melakukan painting pada helm atau barang lainnya itu butuh waktu yang lumayan lama apalagi pelanggan membutuhkannya dalam waktu yang singkat,” jelas Chandra.

Baca Juga: Behind The Story - Part 2: Sekepal Aspal Collaboration Merchandise

Terakhir, di era digital seperti sekarang ini, Pickers Store juga melayani pembelian secara online. Hal tersebut mau tak mau memaksa Pickers Store harus mengemasnya menggunakan plastik yang tidak sesuai dengan prinsip Trash Properly.

“Saat proses pengemasan kita tidak bisa menghindari penggunaan plastik. Namun, tidak menutup kemungkinan kedepannya menggunakan bahan yang sesuai dengan prinsip Trash Properly,” kata Chandra.

Nah, buat kamu yang ingin mendapatkan beragam informasi lebih banyak informasi seputar Trash Properly. Kamu bisa membaca artikel lainnya dengan mengunjungi laman berikut ini. Ayo mulai terapkan prinsip Trash Properly dan manfaatin limbah atau sampah menjadi barang berguna.

Penulis : Nana Triana
Editor : Sheila Respati

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA