7 Cara Aman Membonceng Anak Saat Naik Motor Dari Pakar Safety Riding

Indra Fikri - Senin, 25 Juli 2022 | 13:45 WIB
AHM
Tujuh cara aman membonceng anak saat naik motor dari pakar safety riding.

MOTOR Plus-online.com - Tujuh cara aman membonceng anak ketika naik motor menurut pakar safety riding.

Motor merupakan kendaraan yang paling efektif dan banyak digunakan untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

Salah satunya, mengantar anak ke sekolah atau sekadar membonceng berkeliling menikmati perjalanan.

Meski begitu, orang tua wajib paham bagaimana cara yang aman saat membonceng si buah hati agar selamat selama perjalanan.

Contoh mudah dan paling banyak dilakukan, membonceng anak di posisi depan.

Menurut Johannes Lucky, Manajer Safety Riding Department PT Astra Honda Motor (AHM), berbagai alasan disampaikan para orang tua saat membonceng anak di depan.

Padahal, terdapat potensi bahaya tersembunyi atas kondisi tersebut.

"Biasanya orang tua membonceng anak di depan karena berbagai alasan sederhana. Misalnya anak bisa menikmati pemandangan dan merasa senang saat duduk di depan," kata Lucky.

Baca Juga: Yamaha Gelar Edukasi Safety Riding Buat Pelajar di Sekolah Jawa Tengah

"Ada juga yang berpikir posisi anak di depan lebih aman dan mudah dikontrol saat tertidur. Padahal ini tidak benar," tambahnya.

Terdapat beberapa potensi bahaya saat orang tua membonceng anak di depan.

Seperti terbentur setang kemudi, terjepit, mendapatkan gangguan kesehatan, menutupi ruang lingkup pandangan pengemudi, mengganggu pengendalian, hingga salah komunikasi atau membaca informasi dari panel meter motor.

Lalu, bagaimana cara aman motoran dengan anak?

Berikut hal yang perlu diperhatikan saat berboncengan dengan si buah hati:

1. Perlengkapan berkendara

Anak wajib menggunakan perlengkapan berkendara, karena pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama.

Sehingga, keduanya wajib menggunakan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.

Baca Juga: Yamaha Gelar Edukasi Safety Riding Di Sekolah, Pelajar Semangat Praktik Di Atas Yamaha Fazzio

2. Posisi

Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat, sehingga anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.

3. Anak siap dibonceng

Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara.

Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak tergangu ketika membonceng.

Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.

Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah potensi tersenggol kendaraan lain.

4. Kontrol Kecepatan

Baca Juga: 6 TIps Naik Motor Matik Di Jalan Tanjakan Dan Turunan Menurut Pakar Safety Riding

Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan berkendara. Hal ini ditujukan untuk:

a. Mencegah anak terpental kebelakang atau berguncang saat kita membuka gas karena pegangan anak yang belum kuat, atau anak tidak siap terhadap pergerakan tiba-tiba dari motor.

b. Mencegah anak terlempar saat bermanuver atau menikung dengan kecepatan tinggi. Hal ini berpotensi terjadi karena kekuatan pegangan anak ke tubuh pengendara tidak akan sekuat orang dewasa.

c. Mencegah terjadinya pengereman yang kuat. Saat menggunakan kecepatan tinggi, kita berpotensi untuk melakukan pengereman kuat yang akhirnya memberikan rasa tidak nyaman kepada anak kita.

5. Atur waktu, rute, dan jarak

Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama.

Mengatur waktu keberangkatan seperti berangkat lebih pagi untuk menghindari terik matahari akan dapat mengurangi ketidaknyamanan mereka ketika berkendara.

Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan sehingga kita terhindar dari kemacetan dan dapat sampai lebih cepat.

Baca Juga: Video First Ride Honda ADV 160, Posisi Ridingnya lebih Nyaman Dengan Karakter Mesin Baru

Namun, pastikan rute tersebut aman, layak dan tidak melanggar peraturan lalu-lintas.

Saat berkendara dengan anak, kita juga perlu mengatur jarak perjalanan sehingga kita bisa menentukan waktu istirahat yang baik untuk anak kita ketika berkendara.

6. Konfirmasi

Kita harus sering melakukan konfirmasi terhadap anak, apakah dia haus, mengantuk, capek dan lainnya.

Ketika sering melakukan konfirmasi, kita dapat menemukan masalah pada anak sedini mungkin, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi bahaya.

7. Edukasi 

Anak-anak perlu diedukasi sedini mungkin tentang keselamatan berkendara dan rambu lalu lintas yang berlaku, sehingga mereka dapat memahami potensi bahaya di jalan raya.

Cara paling mudah untuk edukasi usia dini, orang tua dapat mengikutkan anak-anak tercintanya belajar di Kids Traffic Park yang terletak di AHM Safety Riding Park (AHMSRP), Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: BAF Bareng Yamaha Gelar Safety Riding Science Buat Anak di Jakarta Fair

Di fasilitas ini, anak-anak diajarkan untuk mengenal rambu-rambu lalu lintas, cara menyebrang jalan yang aman menggunakan jalur penyeberangan, dan cara berinteraksi dengan pengguna jalan lain dengan berbagai alat peraga.

AHMSRP juga memiliki jalur simulasi berkendara sepanjang 130 meter yang dilengkapi dengan 22 rambu lalu lintas dan 6 traffic light.

Dalam pelatihannya, anak-anak menggunakan push bike dan sepeda kayuh sebagai alat simulasi keselamatan berkendara.

Sepanjang dua decade, safety riding AHM sudah mengedukasi sebanyak 286 ribu anak-anak dari seluruh Indonesia.

”Setiap orang tua tentunya ingin anak selamat saat berboncengan di jalan raya," ucap Lucky.

"Sehingga, perhatian ekstra dan edukasi sejak dini diperlukan agar anak mendapat pengalaman berkendara yang aman dan menyenangkan bersama orangtuanya," tutupnya.

Penulis : Indra Fikri
Editor : Aong




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular