Enggak Mau Kalah Sama Sirkuit Mandalika, India Akan Gelar MotoGP Di Sirkuit Buddh

Indra Fikri - Rabu, 21 September 2022 | 15:55 WIB
FRANCOIS FLAMAND
Sirkuit Buddh akan menggelar MotoGP, enggak mau kalah dari sirkuit Mandalika

MOTOR Plus-online.com - Enggak mau kalah dengan sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, India juga akan menggelar balapan MotoGP di sirkuit Buddh.

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dan putranya Carlos Ezpeleta, direktur olahraga Dorna, singgah di New Delhi, India kemarin dalam perjalanan dari Madrid ke Jepang.

Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu sekitar sepuluh tahun, masyarakat India tertarik menggelar ajang MotoGP di Buddh International Circuit (BIC).

Sirkuit Internasional Buddh terletak di Greater Noida, dekat Delhi, di negara bagian Uttar Pradesh di India.

Sirkuit tersebut dirancang oleh Hermann Tilke dengan panjangnya 5,125 km.

Pada 30 Oktober 2011, GP Formula 1 India berlangsung di sana untuk pertama kalinya.

Sebastian Vettel memenangkan balapan pada 2011 dan juga dalam dua tahun berikutnya di Red Bull-Renault.

Setelah balapan 2013, trek itu tidak lagi ada di kalender F1.

Baca Juga: Jelang MotoGP Jepang 2022, Harga Outfit Francesco Bagnaia Bikin Jiwa Miskin Meronta-ronta

Sirkuit Internasional Buddh juga dirancang untuk menjadi tuan rumah balap motor internasional.

Sehingga batas jalur beton memiliki profil yang lebih tinggi dibanding jalur mobil balap, meningkatkan risiko kontak untuk mobil satu tempat duduk.

Sirkuit ini berganti nama dari Jaypee Group Circuit menjadi Buddh International Circuit pada April 2011.

Lintasan balap ini dinamai Buddha untuk melambangkan kedamaian dan ketenangan.

Setelah 2013, kedamaian dan ketenangan sesuai arti nama sirkuit tersebut benar-benar terjadi.

Karena MotoGP yang direncanakan maupun penampilan World Superbike pada 2014 tidak pernah diadakan di India.

Alasannya, India tidak mengenal carnet, yang mempersulit atau tidak mungkin untuk mengimpor sementara barang-barang perlengkapan balap.

Seperti kendaraan balap, ban, bahan bakar, dekorasi, peralatan, mesin cadangan, aksesori perhotelan seperti dapur, meja, kursi, kompor, peralatan makan, lemari es dan sebagainya yang tim balap digunakan saat berlaga ke luar negeri.

Baca Juga: Bikers Cek Promo Telkomsel Paket Internet 12 GB Cuma Rp 33 Ribu, Pas Untuk Streaming MotoGP

Masalah bea cukai yang membosankan ini menjadi batu sandungan bagi keinginan warga India untuk menggelar MotoGP.

"Treknya akan bagus untuk MotoGP, hanya ada satu tikungan di mana kami harus menciptakan lebih banyak ruang untuk jatuh," kata CEO Dorna Carmelo Ezpeleta.

"Tapi masalah di masa lalu selalu 'custom clearance', yaitu bea cukai," ungkapnya.

Dalam pembicaraan dengan pihak berwenang di India, mereka harus membiarkan peralatan GP masuk ke negara itu tanpa hambatan, tanpa masalah bea cukai dan tanpa jaminan bank.

Juga tidak mempersulit saat ingin membawanya kembali ke putaran berikutnya setelah acara selesai.

Dorna, sebagai pemegang hak komersial MotoGP, selalu bersikeras untuk dapat tampil di negara yang mempunyai rakyat 1,38 miliar jiwa itu.

Namun tanpa harus kerepotan bea cukai, jika acara MotoGP harus diinginkan di sana.

Hal yang sama berlaku untuk WSBK.

Baca Juga: Jadwal Asia Talent Cup Jepang 2022, Kenang Afridza Munandar Kibarkan Merah Putih Di Sirkuit MotoGP Jepang

Final WSBK yang direncanakan pada 17 November 2014 lalu dibatalkan dalam waktu singkat pada bulan Agustus, karena komplikasi dengan peraturan bea cukai yang ketat.

Secara resmi, "masalah logistik" disebut-sebut sebagai alasan pembatalan WSBK India di Sirkuit Buddh pada tahun 2014.

Selain itu, waktunya sangat tidak menguntungkan karena kerusuhan dan protes massa di India terhadap pemerkosaan perempuan.

Sejak itu, Dorna tidak melakukan upaya lebih lanjut di India, sampai saat ini mereka dihubungi oleh politisi dan pejabat senior India.

Satu hal yang jelas, jika India tidak memberikan keringanan seperti biasa kepada rombongan MotoGP di bea cukai, tidak akan pernah ada balapan MotoGP di sana.

Source : Speedweek.com
Penulis : Indra Fikri
Editor : Joni Lono Mulia




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular