Cerita Driver Ojol Rugi Antre Lama Beli Pertalite Di SPBU Bandung, Bensin Eceran Jadi Jalan Pintas

Galih Setiadi - Rabu, 28 September 2022 | 20:45 WIB
Kolase Kompas.com/M. Elgana Mubarokah
Seorang driver ojol antre beli Pertalite di SPBU Bandung, beralih ke bensin eceran.

MOTOR Plus-online.com - Begini cerita pengalaman driver ojek online alias ojol rugi imbas antre Pertalite yang memakan waktu lama, alternatif pakai bensin eceran.

Kenaikan harga BBM termasuk Pertalite membuat antrean panjang di beberapa SPBU.

Salah satunya SPBU Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, di mana antrean setelah harga Pertalite naik begitu dirasakan driver ojol dan banyak orang.

Beberapa pemotor rela mengorbankan waktu 20 menit sampai 30 menit untuk mendapatkan Pertalite.

Seperti yang diceritakan Muhamad Yusuf (25), driver ojol yang kerap beroperasi di wilayah timur Kabupaten Bandung.

Hampir di semua SPBU di wilayah timur Kabupaten Bandung, termasuk Rancaekek kerap ditemui antrean kendaraan di jalur Pertalite.

"Padahal sudah mau sebulan, tapi tetap saja gini, saya kurang tahu apa penyebabnya, tapi semuanya rata-rata kaya gini," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Diakuinya, antrean tersebut kerap menghambat proses Yusuf ketika sedang mencari penumpang.

Baca Juga: Rupanya Ini Penyebab SPBU Vivo Diserbu Pemotor Padahal Harga Lebih Mahal Dibanding Pertalite

Ia harus berkali-kali menjelaskan pada kliennya dan meminta maaf atas keterlambatan yang terjadi akibat harus mengantre cukup lama di SPBU.

Ia mengatakan, calon penumpang yang enggan menunggu kerap membatalkan pesanannya dan memilih mencari driver lain.

"Ya kalau harus jujur, saya merugi cukup sering karena antrean ini, banyak orderan yang dibatalkan karena penumpangnya gak mau nunggu," ujarnya.

Performa di aplikasi driver onlinenya saat ini menurun, lantaran penumpang kerap memilih performa kurang memuaskan akibat harus menunggu lama.

Selain itu, profesinya yang mengandalkan ketepatan waktu harus kembali terhambat dengan adanya antrean di SPBU.

Selama 20 sampai 30 menit harus ia korbankan untuk mengantre demi mendapatkan bahan bakar yang cukup.

Sementara, pihak pengelola platform yang digunakannya tak memberikan kompensasi atas hal itu.

"Kebayangkan berdampak pada semua, saya merasa banyak dirugikan, sudah waktu harus terbuang lama di sini, terus biaya operasional juga semakin meningkat, tapi belum ada kompensasi dari platfrom yang saya gunakan," ungkapnya.

Baca Juga: Terbongkar Harga Pertalite Naik Tapi Motor Jadi Boros Begitu Dicek Ternyata Ini Biang Keroknya

Hal serupa dikeluhkan Omat Hidayat (32), sopir angkot jurusan Cileunyi-Majalaya.

Omat mengaku, dampak dari antrean yang kerap terjadi di SPBU membuat performanya semakin buruk.

Biasanya dalam sehari, Rohmat bisa menjalankan angkotnya 3 sampai 4 rit (pulang-pergi).

Namun, setelah terjadinya kenaikan BBM dan antrean di sepanjang SPBU ia hanya bisa narik 2-3 rit.

"Ya rugi lah, antrean kaya gini dampaknya ke kita yang banyak, waktu terbuang terus yang penumpang juga harus ekstra sabar, kadang ada aja yang ngeluh ke kita," ujar Omat.

Yusuf mengaku sudah beberapa kali mengisi bahan bakar di penjual bensin eceran.

"Saya milih nambahin Rp 2.000 tapi performa saya tetap bagus, penumpang gak nunggu lama," kata dia.

hampir rata-rata pengemudi driver online dan ojeg pangkalan saat ini kerap mengisi bensin di pedagang bensin eceran.

Baca Juga: Jatah BBM Pertalite Dan Solar Dikabarkan Habis Pada Bulan Oktober, Ini Tanggap Pertamina

"Gak pernah tuh ada ceritanya pedagang eceran penuh, lebih praktis lagi," jelasnya.

Supervisor SPBU Rancaekek, Deden Nurhadi mengatakan, antrean panjang memang telah terjadi pasca-naiknya harga BBM. Terutama untuk pengisian Pertalite roda dua.

Deden menduga banyak pemilik kendaraan roda dua yang beralih dari Pertamax ke Pertalite akibat kenaikan harga BBM. Hal itu terlihat dari stok Pertalite yang kerap habis lebih cepat.

"Sekarang 24 ton pengiriman bahan bakar itu, bisa habis hanya dalam beberapa hari saja, dulu kadang berimbang gitu antara Pertalite dan Pertamax," kata dia.

Antrean panjang yang kerap mengular hingga ke jalan, lanjut dia, terkadang membuat petugas kerepotan.

Sebab ia dan sekuriti harus mengamankan atau merapikan lajur antrean.

"Ya kadang nambah pekerjaan, tapi gimana lagi namanya juga tugas supaya gak menganggu yang di jalan, ya harus diurai," ungkapnya.

Nah, kalau bikers juga mengalami antre lama saat beli Pertalite atau enggak nih?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antrean Pertalite di SPBU Bandung 30 Menit, Driver Ojol Rugi hingga Beralih ke Pedagang Eceran"

Source : Kompas.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Joni Lono Mulia




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular