Tanda Roller CVT Motor Matic Vespa Minta Diganti, Bunyi Mengganggu Jangan Dibiarin

Ardhana Adwitiya - Selasa, 20 Desember 2022 | 08:50 WIB
Dok. Scooter Vip
Ilustrasi roller di CVT motor matic Vespa.

MOTOR Plus-online.com - Tanda roller CVT motor matic Vespa minta diganti, muncul bunyi kretek mengganggu jangan disepelein. Vespa modern jadi salah satu motor matic favorit anak muda zaman now.

Seperti motor matic pada umumnya, Vespa dibekali transmisi Continuously Variable Transmission atau disingkat CVT. Di dalam CVT terdapat berbagai komponen penting, salah satunya roller.

Roller di CVT motor matic Vespa dipasang ke puli depan, tepatnya di Primary Sliding Sheave atau puli primer bergerak. Puli bergerak ini juga biasa disebut rumah roller.

Roller pada CVT berfungsi agar rasio puli dari mesin ke roda bekerja otomatis.

Komponen tersebut menggunakan prinsip gaya sentrifugal atau gaya yang keluar dari sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran.

Perlu brother ketahui, bobot roller CVT motor matic bisa berbeda dengan tipe lainnya.

Roller CVT motor matic Vespa bisa mengalami kerusakan, tanda fisiknya adalah bopak atau peyang.

Namun jangan khawatir, ada beberapa tanda-tanda roller CVT motor matic Vespa minta diganti.

Baca Juga: Tanda Roller CVT Motor Matic Yamaha NMAX Harus Diganti, Bikin Perjalanan Enggak Nyaman

Hal itu dijelaskan oleh Dennil Sagita, founder bengkel Vespa Scooter VIP.

"Misal lagi jalan yang pertama itu muncul bunyi, ada suara kretek-kretek gitu," ujar Dennil saat dihubungi MOTOR Plus-online, Minggu (18/12/2022).

"Bunyi itu karena roller sudah peyang, terjadi gesekan dengan rumah roller," sambungnya.

"Untuk motor juga jadi ngeden, lajunya enggak kenceng, dan bahan bakar jadi lebih boros," lanjut pria yang buka di Rukan Grand Galaxy City Blok RGB No.27, Bekasi Selatan.

"Akselerasi lebih ringan karena roller sudah kemakan, jadi enteng tapi mungkin cuma 40 km/jam sudah ngeden akibat top speed berkurang," tambah dia.

Dennil menyarankan agar bikers pemilik Vespa memilih roller sesuai kebutuhan.

"Dilihat dari kebutuhan orang karena beda-beda, ada yang untuk touring perjalanan jauh pakai roller yang berat karena mengejar top speed, tapi memang akselerasinya enggak tinggi," lanjut lagi Dennil.

"Sementara kalau kita pakai roller ringan akselerasinya cepet banget, rata-rata pemakaian dalam kota seperti di Jakarta," tambahnya.

"Daerah perkotaan yang macet memaksa motor lebih cepat respon akselerasinya, cocoknya pakai roller ringan," sambungnya.

"Untuk perkotaan disarankan pakai roller dengan bobot antara 10-11 gram (per roller)," lanjutnya.

"Kalau buat perjalanan luar kota disarankan roller 11-12,5 gram, ada juga yang pakai 13 gram tapi hanya untuk Vespa yang sudah bore up," pungkas Dennil.

Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular