Melesat Bagai Kilat Honda Karisma Ini Karena Seher Diseting Mepet

Motorplus,Rudy Hansend - Jumat, 29 Maret 2019 | 12:59 WIB
•Seting tepat, motor ngacir


MOTOR Plus-Online.com- Motor drag bike tidak perlu ketahanan. Hanya digeber 201 meter  sudah finish.

Makanya Honda Karisma dari JFK Vincent’s Marcelio Yong  AMSOIL RT berani diseting mefet.

Pinggiran seher hanya dibuat mendem atau turun 0, 3 mm dari bibir blok silinder atas.

Angka 0,3 mm sudah dipadukan paking blok bawaan standar Karisma.

 Baca Juga : Akhirnya Terungkap Dealer Motor Mempermainkan Konsumen Demi Keuntungan

Baca Juga : Dipersulit Saat Membeli Motor Secara Tunai, Konsumen Bisa Langsung Mengadu ke Sini

Untuk road race minimal harus mendem 0,5 mm belum termasuk paking.

Pengaruh seting 0,3 mm membuat power motor jadi padat.

Apalagi dibarengi rasio kompresi 13,8 : 1.

Untuk menjadikan bebek 125 cc ikut kelas 130 cc, harus bore up.

Baca Juga : Beda Honda PCX ABS Bukan Cuma Stiker Tapi Ada Part Lain Yang Mentereng

“Stroke standar 57,9 mm dikawal piston FIM diameter 53 mm,” bilang Yong Mustopa, mekanik yang developt motor ini.

•Bobot magnet dibikin 800 gram

Hasilnya kapasitas silinder terdongkrak jadi 127,6 cc.

Tentunya bukan hanya itu. Dalam mengkustom engine, tiap orang punya kilikan tersendiri.

Di Karisma ini, difokuskan tiga jurus jitu, “Meliputi, kem, magnet dan balancer kruk as,” bilang Vincent Wijaya, founder tim JFK Vincent’s Marcelio Yong AMSOIL RT.

Baca Juga : Kronologis Pengantar Jenazah Arogan, Pemilik Mobil Minta Maaf Namun Tetap Dipukuli

Untuk kem, durasi dibuat tinggi, klep in 278 derajat dan klep ex 279 derajat.

Dengan begitu klep isap membuka 35 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 65 setelah TMB (Titik MatiAtas).

Sedangkan klep buang membuka 65 derajat sebelum TMB dan menutup 34 derajat setelah TMA. Hasil dari buka tutup klep tadi, peak power lebih mudah didapat.

“Dari rpm 5.000-7.000 power sudah terasa,” bilang Vincent.

Baca Juga : Jeritan Pilu Konsumen Honda Dan Yamaha Bikin Ngenes Seperti Dipermainkan

Agar tarikan tidak terlalu ringan, balancer di bagian kruk as dibikin berat dibanding kebiasaan.

Biasanya diseting di angka 200 gram dari standarnya 1 kg, tetapi kali ini dibikin jadi 600 gram.

Karbu Keihin PWK 28. Pilot jet 55 dan main jet 112

“Terlalu ringan malah kurang bagus,” katanya.

Juga setingan magnet yang dibikin total loss.

Bobot standar magnet ada di kisaran 1,2 kg, dibikin jadi 800 gram.

Biasanya dimotor korekan, berat magnet dibikin jadi lebih ringan sekitar 400 gram.

“Ini sangat berpengaruh terhadap entakan torsi yang dihasilkan.

Sejak rpm bawah lebih ngisi,” centus Vincent.

Setelah tiga jurus jitu berhasil diterapkan.

Giliran pemilihan gigi rasio yang mendukung untuk mengawal sang joki menuju garis finish 201 meter.

Gigi I,14/35 mata. Gigi II, 19/31 mata. Gigi III,19/23 mata. Gigi IV, 25/25 mata.

Sedangkan final gir pilih ukuran 14/35 mata.

Ketika dibesut Stevanus Nawir, fastest time tembus 8,250 detik dan Imam  Ceper 8,268 detik.


DATA MODIFIKASI

CDI : BRT-Bintang Racing Team, I-Max
Koil : Yamaha Mio Sporty
Knalpot : CLD
Rantai : Osaki
Sok belakang : Gazi

Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 747 th 2013

Source : MOTOR Plus
Penulis : Motorplus
Editor : Aong




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular