Akhirnya Mudik Lebaran 2020 Boleh Dilakukan, Asal Syarat Ini Langsung Dipenuhi Pemudik

Galih Setiadi - Jumat, 3 April 2020 | 09:10 WIB
Kompas.com
Ilusstrasi mudik lebaran naik motor. Kini tidak ada larangan mudik dari pemerintah.

MOTOR Plus-online.com - Brother pasti senang kalau larangan mudik kini dibebaskan.

Yup, beberapa waktu lalu sempat tersirat kabar mudik lebaran 2020 bakal dilarang.

Seiring dengan merebaknya pandemi virus corona.

Namun, sekarang pemerintah menegaskan tidak ada larangan pulang kampung.

Baca Juga: Bikers Jangan Sedih, Kebijakan 'Tidak Mudik Tidak Piknik Lebaran 2020' Segera Diterapkan, Begini Penjelasan Menko Kemaritiman

Baca Juga: Serangan Virus Corona Bikin Larangan Mudik 2020 Makin Menguat, Ini Fakta Lengkapnya

Presiden Joko Widodo bilang tidak ada larangan resmi buat warga untuk mudik saat Idul Fitri 2020 M/1441 H.

"Saya melihat ini untuk mudik ini dalam rangka menenangkan masyarakat," jelas Presiden Jokowi saat rapat terbatas pada Kamis (2/4/2020).

"Mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya. Ini mungkin bisa dibicarakan," lanjutnya.

Meski begitu, ada hal yang perlu diperhatikan dari pembebasan larangan mudik lebaran ini.

Baca Juga: Kemenhub Siapkan Skema Larangan Mudik 2020 Karena Corona, Akan Ada Hukuman Untuk yang Melanggar

Siapapun yang mudik, maka otomatis langsung berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Bukan sembarangan, aturan ini sesuai protokol kesehatan yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Dalam menjalankan protokol itu, para pemudik diawasi pemerintah daerah.

"Pemudik wajib isolasi mandiri selama 14 hari," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman seusai rapat terbatas terkait mudik Lebaran, Kamis (2/4/2020).

Baca Juga: Masa Darurat Covid-19 Diperpanjang Mudik Gratis Ditiadakan, Dijamin Pemudik Motor Melonjak Lebaran 2020

Meski tak melarang, pemerintah tetap mengimbau masyarakat tak pulang kampung.

Menurut Fadjroel, pemerintah pusat akan menggencarkan kampanye secara besar-besaran untuk tidak mudik agar bisa menahan laju penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kampanye ini melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan figur publik," katanya.

"Presiden Joko Widodo sekali lagi mengingatkan bahwa tugas Kabinet Indonesia Maju dan pemerintah daerah adalah mencegah penyebaran Covid-19 secara rasional dan terukur," akhir Fadjroel.

Source : Kompas.com
Penulis : Galih Setiadi
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular