Waduh, PSBB Jakarta Malah Bikin Driver Ojol Merana dan Serba Salah, Garda Indonesia Lontarkan Kritik Keras

Naufal Shafly,Galih Setiadi - Minggu, 12 April 2020 | 09:40 WIB
Kompas.com
Ilustrasi driver ojol. Aturan PSBB Jakarta bikin driver ojol merana.

MOTOR Plus-online.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) amat berdampak pada driver ojek online.

Salah satu aturan PSBB Jakarta adalah larangan membawa penumpang saat naik motor.

Pemprov DKI Jakarta baru menerapkan PSBB, sejak Jumat (10/4/2020).

Ada beberapa dampak yang terasa bagi driver ojol.

Baca Juga: Himbau Langsung Masyarakat, Polres Jakut Sosialasi PSBB dan Bagikan Masker Buat Pengendara Motor

Baca Juga: Demi Meringankan Driver Ojol, YLKI Mengusulkan 3 Hal Dalam Masa PSBB Di Jakarta

Hal itu disampaikan Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua GARDA Indonesia, Igun Wicaksono.

Pertama, driver ojol bakal kesulitan kalau mendapatkan penumpang menuju wilayah sekitar Jakarta.

"Mereka kalau keluar dari Jakarta akan kena cek poin yang dijaga polisi beserta aparat lainnya," ungkap Igun pada Sabtu (11/4/2020).

"Takutnya mereka keluar Jakarta (beroperasi di Depok, Tangerang, Bekasi) nanti gak bisa balik lagi ke Jakarta, malah gak bisa pulang," lanjutnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Ojol Lebih Ngotot Angkut Penumpang Saat PSBB Di Jakarta

PSBB Jakarta dianggap bikin layanan ojek online terbatas dan sulit mendapat penghasilan.

Menurut Igun, driver ojol asal Jakarta hanya bisa mengandalkan orderan pengiriman barang dan makanan.

"Akhirnya mereka mencoba bertahan sambil menunggu order barang dan makanan," jelasnya.

"Tetapi, masalah lainnya, untuk ambil layanan mengantar makanan itu kan perlu modal, saat situasinya seperti ini (angkut penumpang dilarang) kami modal untuk ordernya dari mana?" lanjutnya.

Baca Juga: Bikin MIris, Jakarta Terapkan PSBB, Penghasilan Ojol Turun Drastis, Sampai 80 Persen

Dari situ, GARDA Indonesia mewakili keluhan driver ojek online menolak keras larangan membawa penumpang.

Gara-gara larangan membawa penumpang saat naik motor, omzet driver ojol anjlok sampai 80 persen.

"Kami ingin pemerintah segera merevisi aturan tersebut," kata Igun.

"Atau jika memang dipaksakan tidak bisa membawa penumpang, pemerintah harus mempunyai solusi," tutupnya.

Source : GridOto.com
Penulis : Naufal Shafly
Editor : Indra GT




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular